Eramuslim – Pemerintahan Jokowi dinilai tidak memiliki komitmen dalam upaya pemberantasan korupsi. Pernyataan ini dikatakan aktivis antikorupsi, Haris Azhar usai diskusi di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (27/12).
Haris mencontohkan, penanganan kasus penyiraman penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang hingga kini belum ketemu pelakunya. “Pemerintahan hari ini ngomong korupsinya itu cuma statement dan spanduk,” kritiknya.
Terkait janji Presiden Jokowi yang akan membongkar pelaku penyerangan Novel, Haris mengaku pesimis lantaran desakan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) tidak ada respon sama sekali dari Istana.
“Kalau ada yang bilang kasus Novel kita bongkar tapi tidak melalui TGPF itu omong kosong, saya nggak peduli siapa yang bilang baik itu presiden saya gak peduli,” ketusnya.
Sejumlah tokoh mendesak pimpinan KPK saat ini mengusulkan pembentukan TGPF kasus teror Novel, kepada Presiden Joko Widodo. Alasan utama lantaran pengusutan kasus tersebut jalan di tempat.
Mantan ketua KPK, Abraham Samad mengatakan belum adanya titik terang mengenai kasus penyiraman air keras terhadap Novel dikhawatirkan memicu kasus serupa terulang. (Rmol/Ram)