Aksi unjuk rasa ribuan buruh yang berlangsung Rabu (5/4) kemarin berakhir rusuh. Para pengunjuk rasa merusak pagar Kantor Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Timur.
Ribuan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) menolak rencana revisi Undang-undang No.13/ tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, juga merobohkan sejumlah pot tamanan hias disepanjang Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat.
Aksi unjuk rasa tersebut mengacaukan arus lalu lintas di jalan protokol Ibukota Jakarta. Bahkan Busway jurusan Blok M-Kota, yang melalui Jl. Jend. Sudirman-MH. Thamrin hingga menjelang pukul 05.00 sore belum beroperasi karena peserta aksi masih melakukan persiapan untuk mengakhiri kegiatan demonstrasi yang sudah terhenti sejak pukul 15.00 dan sebagian besar dari mereka sudah ada yang meninggalkan lokasi.
Salah seorang Petugas kepolisian yang berjaga di sekitar lampu merah Kebon Sirih, Darmani, mengaku memaklumi aksi pengrusakan terhadap sejumlah pot tamanan hias dan rambu lalu lintas oleh pengunjuk rasa.
"Ya itu hal yang wajar sebagai luapan emosi masyarakat kecil terhadap kebijakan pemerintah, kalau sudah begini kita tidak bisa berbuat keras, karena mereka jumlahnya banyak, kalau mau dipukul warga kita juga," katanya sambil tersenyum melambaikan tangan saat dilewati oleh konvoi bis peserta aksi unjuk rasa yang akan pulang. Menurutnya, dalam kondisi sulit merupakan hal yang wajar jika buruh mempertanyakan nasibnya. (nofell)