Eramuslim.com – Tokoh agama sekaligus Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan orasinya dalam aksi Doa untuk Gaza di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (7/4). Aksi ini diselenggarakan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) yang dipimpin Bahtiar Nasir dan Prof. Din Syamsudin.
HNW menyampaikan tentang kemenangan Israel melawan tiga negara yaitu Mesir, Suriah, dan Yordania selama enam hari pada tahun 1967.
“Dulu tahun 1967, Israel pernah mengalahkan tiga negara hanya dalam enam hari saja, tetapi sekarang bahkan sudah masuk bulan keenam, Israel tidak bisa mengalahkan para pejuang Palestina di Jalur Gaza,” kata HNW.
Israel tak mampu mengalahkan Palestina di Gaza karena para pejuang Gaza mendapatkan dukungan dari dunia. Bahkan, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan Resolusi Nomor 2728.
Dalam resolusi tersebut, PBB menegaskan bahwa Isreal telah melakukan kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) internasional. PBB juga melarang penjualan senjata kepada Israel.
“Baru kali ini juga PBB mengeluarkan satu resolusi, yaitu melarang penjualan senjata ke Israel,” tegas HNW.
Tidak hanya itu, banyak negara di Afrika Selatan yang mencabut hubungan diplomatik dengan Israel. Mereka menarik Duta Besar untuk negara Israel sebagai penolakan terhadap serangan Israel ke Palestina.
“Bahkan banyak di Eropa, dimulai Spanyol, kemudian Denmark dan banyak negara yang lain, telah menegaskan segera memberikan pengakuan atas kemerdekaan bangsa Palestina secara sepenuhnya, pada bulan Juni yang akan datang,” kata HNW.
Politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, PBB juga akan telah mengagendakan rapat umum untuk membahas kemerdekaan penuh kepada bangsa Palestina. Dia mendesak agar Israel mematuhi apa yang diputuskan PBB untuk kebaikan Palestina.
“Pertemuan kita pada sore ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia tidak pernah absen untuk betul-betul melaksanakan ketentuan konstitusinya, yaitu menolak penjajahan, spesifik laginya adalah penjajahan Israel terhadap Palestina,” kata HNW.
(RMOL)