Aksi Bela Islam 4 November, Muslim NTB Bergelombang Datang ke Jakarta

ntb2Eramuslim.com – Gelombang aksi damai terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus bergulir, tak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekitar 12 ribu massa dari elemen umat Islam NTB yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI) NTB berkumpul di Islamic Center NTB pada Jumat (28/10), kemarin.

Ketua AUI NTB, Deddy AZ mengatakan, aksi kemarin untuk menuntut adanya ketegasan dari pihak berwajib. AUI NTB mengultimatum pemerintah untuk segera menangkap Ahok paling lambat pada 3 November. Apabila tuntutan ini tidak dipenuhi, elemen umat Islam NTB akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. Bahkan, ia katakan, ratusan orang juga siap berangkat ke Jakarta pada 4 November dalam Aksi Bela Islam.

“Ada sekitar dua sampai tiga bus, sekitar 150 orang ke Jakarta,” ujarnya kepada Republika.co.id di Mataram, Sabtu (29/10).

Deddy juga mengapresiasi sikap Polda NTB yang begitu kooperatif dalam mengawal aksi kemarin. Selain itu, meski aksi massa diikuti sekitar 12 ribu orang, namun tidak ada sedikitpun gesekan dengan kepolisian. Menurutnya, hal ini juga tidak lepas dari peran Tuan Guru Haji (TGH) seperti TGH Hasanain Djuani dan TGH Muchlis yang ikut dalam aksi massa kemarin.

“Peran Tuan Guru di Lombok sangat berpengaruh, sehingga mampu meredam dan menenangkan massa,” ungkapnya.

Jumat (28/10), usai Shalat Jumat, 12 ribu elemen umat Islam mendatangi Mapolda NTB di Jalan Langko, Mataram menuntut pihak kepolisian agar segera menyeret Ahok ke penjara. Aksi massa dimulai di Islamic Center NTB yang menjadi titik kumpul sebelum menuju Mapolda NTB. Sebelum bertolak ke Mapolda, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin meminta agar tertib dalam menyuarakan aksinya.

“Saya harap tidak perlu ada sikap anarkis. Masyarakat NTB semua bersaudara dan cinta damai,” ujarnya di Islamic Center, Mataram, Jumat (28/10).

Usai mendengar pernyataan tersebut, massa berjalan dengan tertib ke Mapolda NTB. Sesampainya di Mapolda, massa menyampaikan lima tuntutan, yakni mendukung penuh dan akan mengawal fatwa MUI sampai terpenuhinya segala tuntutan yang diminta oleh MUI tersebut, masyarakat Muslim NTB mengutuk seluruh bentuk penistaan agama apapun yang dilakukan oleh pihak manapun, masyarakat Muslim NTB menuntut Presiden Republik Indonesia untuk bersikap adil dan tidak mengintervensi kasus penistaan agama, apalagi sampai melindungi Ahok dengan alasan apapun.

Selanjutnya, mendorong pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas kasus Ahok sang penista agama dan segera memenjarakannya paling lambat 3 November 2016 dan tegakkan hukum tanpa pandang bulu, pandang mata, ataupun pandang kulit, apalagi pandang isi dompet.

“Jika Ahok tidak ditangkap sampai batas maksimal 3 November 2016, maka kami akan terus melakukan gelombang aksi sampai apa yang umat Muslim tuntut tersebut terpenuhi,” bunyi tuntutan tersebut.

Tuan Guru Haji Muchlis meminta agar penegakan hukum benar-benar dapat ditegakkan. “Berapa bulan lalu ada orang yang menghina bapak presiden langsung diciduk dan diadili, ini agama dinistakan, Alquran, dan ulama. Warga NTB akan tetap dibelakang prosedur hukum,” ujarnya dalam orasi di Mapolda NTB.

Kapolda NTB Brigjen Umar Septono menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya apapun aspirasi masyarakat NTB. Ia akan mengirimkan tuntutan tersebut kepada Kapolri pada hari ini juga.

“Tuntutan itu akan saya sampaikan sepenuhnya ke Kapolri, malam ini juga akan saya kirim amanah bapak ibu sekalian. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, mari kita tunaikan Shalat Ashar, bisa sama-sama di Masjid Polda NTB,” ungkapnya.

Seketika, massa aksi langsung membubarkan diri dengan tertib dan menuju Masjid Polda NTB untuk bersama menjalankan ibadah Shalat Ashar berjamaah.(ts/rol)