Eramuslim.com – Anggota Komisi I DPR RI, Elnino Husein Mohi mengapresiasi sikap panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memerintahkan jajarannya (Kodam Jaya) untuk tidak bersikap represif dalam mengamankan aksi unjuk rasa umat Islam yang akan digelar pada 4 November mendatang.
“Setuju dengan panglima TNI,” ujar El Nino di Jakarta, Minggu (30/10).
Namun sebaliknya, ia sangat menyayangkan sikap institusi Polri yang telah menerapkan status siaga 1 dan perintah tembak bagi perusuh dalam pengamanan demonstrasi esok. Walau hal ini kemudian setelah mendapat kecaman dimana-mana, Kapolda Metro membantahnya dan menduing wartawan memelintir pernyataannya. Wartawan, salah lagi…
“Siaga 1 kan tak berarti harus tembak. Siaga satu itu untuk pengamanan. Jadi bukan soal siaga 1. Mau siaga berapa pun yang penting enggak ada acara tembak,” tegas Politisi Partai Gerindra itu.
Legislator asal Gorontalo ini pun berharap demo tersebut tidak diprovokasi oleh pihak mana pun, supaya aman, tertib dan lancar.
“Kalau ada yang memancing di air keruh, maka keadaan akan memburuk. Kita perlu belajar dari masa lalu,” tegas El Nino.
Menurutnya, Presiden Jokowi tidak bisa berdiam diri saja atas dugaan pelecehan agama yang dilakukan Ahok. Sebaiknya, kata dia, Jokowi secepatnya memberikan pernyataan pada publik akan sikapnya dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan calon gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Presiden perlu beri pernyataan. Ini soal penting. Tentang nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menginstruksikan pada jajarannya dalam hal ini Kodam Jaya agar bersikap mengayomi dan tidak represif dalam mengamankan jalannya aksi unjuk rasa umat Islam yang akan digelar pada 4 November mendatang.(ts/akt)