Eramuslim.com – Ketua DPR RI Ade Komarudin yang berasal dari Golkar yang juga pendukung ahok menyampaikan pendapatnya terkait calon gubernur petahana Basuki Tjahja Purnama atau akrab dipanggil Ahok yang sedang bermasalah dengan hukum terkait dengan statemennya soal surat Al-Maidah ayat 51.
Menurut Akom panggilan akrab Ade Komarudin, para elit politik, jangan intervensi penegak hukum yang sedang di jalankan terhadap Ahok. Kata dia, Presiden Jokowi sudah berkali-kali menyatakan di forum-forum, ulama, kepolisian, bahkan partai politik, beliau menjamin tidak akan intervensi.
“Pernyataan Presiden Jokowi menegaskan kalau beliau konsisten dalam hal ini,” kata Akom kepada media saat kunjungan reses ke Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/11).
Tapi sebaliknya kepada polisi, lanjut Akom, ini tergantung kepada kepolisian RI, mampukah memberi rasa keadilan kepada masyarakat. Kalau tidak, nanti yang repot ya negeri ini dan polisinya sendiri.
“Kuncinya, berikan rasa keadilan masyarakat pada proses hukum Ahok dengan baik. Yang pasti kita tidak mau negeri ini terkoyak-koyak hanya karena Pilkada DKI, terlalu kecil. Jangankan Pilkada DKI, pilkada serentak jangan mengoyak-ngoyak. Bila perlu buat apa demokrasi Pilkada kalau hanya melukai kesatuan dan persatuan nasional,” ungkap politisi Golkar ini.
Kepada para ulama, Akom percaya ulama bisa menenteramkan umatnya, menjaga persatuan dan kesatuan nasional. Sementara, masyarakst silakan sampaikan pendapat, pandangan, sikap tapi jangan anarkis dan tolong perhatikan benar kesatuan dan persatuan nasional.
“Kita lihat kemarin sampai jam 6 sore kan ini damai, banyak yang mungut sampah kan itu tanda baik. Ini paling besar dalam sejarah dan paling damai. Karena apa? Karena bukan urusan politik yang jadi motivasi mereka, mereka hanya tidak mau agamanya dihina seseorang. Itu hak setiap orang dan agama manapun tidak boleh dihina,” ucapnya.
“Kalau itu memang dugaan benar atau salah, ini menjadi tidak penting. Yang penting adalah soal agama jangan kita serempet sedikitpun walaupun kita merasa benar, sensitifnya sangat tinggi, apalagi saat pilkada ini. Selanjutnya kita tidak boleh dan mengimbau kepada semua elit politik jangan main-main dengan agama apapun, itu sangat sensitif,” tukas Akom menambahkan. Nah, berarti bukan soal pilkada dong ya. (ts/rmol)