Akibat Songong, Drone Emprit: Sentimen Negatif Gibran 60 Persen

eramuslim.com – Founder Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan calon wakil presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka mendapatkan mention paling banyak di media sosial selama debat cawapres kedua Pilpres 2024, Minggu (21/1). Namun Ismail menegaskan sentimen di media sosial X terhadap Gibran dominan negatif.
“Dari total 142.469 mentions, sentimen negatif untuk Gibran 60 persen, positif 33 persen, dan netral 7 persen,” kata Ismail saat diwawancara di CNN Indonesia TV.

Ismail kemudian mengungkapkan beberapa kata kunci yang membuat sentimen terhadap Gibran sangat tinggi di antara lain ‘merendahkan’, ‘menghormati’, ‘gimik’, ‘topik yang diulang-ulang’, ‘menjebak’, ‘cringe’, hingga ‘savage’.

“Jadi kata kunci ‘savage’ itu justru negatif ke Gibran karena dianggap menyerang yang terlalu banyak dan berlebihan. Kemudian netizen juga minta mas Gibran stop jangan menyerang terus karena niatnya mau savage tapi berlebihan,” kata Ismail.

“Terus ada kata kunci debat soal manner, sikap, menghormati forum justru membuat citra negatif Gibran,” tambah Ismail.

Menurut Ismail, debat cawapres kedua ini sangat berbeda dengan debat cawapres pertama bagi Gibran. Di debat cawapres pertama, Gibran justru cawapres yang paling banyak mendapat sentimen positif karena yang awalnya dianggap underdog justru bisa memberi performa bagus.

Namun di debat cawapres kedua, cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menjadi jawara dengan sentimen positif tertinggi.

“Jumlah mention ke Gibran dan Cak Imin hampir sama. Dari total 141.293 mention ke Cak Imin, sentimen positif 80 persen, negatif 6 persen, 14 persen netral,” kata Ismail.

Sementara itu, untuk cawapres nomor urut 03 Mahfud MD dari total 71.429 mention, Mahfud mendapat sentimen positif 79 persen, negatif 12 persen, netral 9 persen.

“Kata kunci untuk Cak Imin adalah etika yang diulang-ulang, etika lingkungan, akan dibuatkan videotron, tak jadi ke Rengasdengklok. Sementara itu, kata kunci songong justru disematkan buat yang menyerang Cak Imin, Tom Lembong,” kata Ismail.

“Sementara Mahfud kata kunci yang dominan tidak mau menjawab, akademisi, ignoring, hingga profesor,” kata Ismail.

Sebelumnya, Cak Imin dan Mahfud MD kompak menyentil Gibran yang menurut mereka beberapa kali melemparkan pernyataan receh dan menggunakan istilah sulit.

Cak Imin misalnya yang menegaskan setiap diskusi memiliki etika. Hal itu ia sampaikan usai Gibran menanyakan maksud lithium ferro phosphate (LFP) yang menurutnya selama ini digaungkan Anies-Muhaimin.

Gibran awalnya menanyakan hal tersebut tanpa memberikan penjelasan dalam bahasa Indonesia. Gibran kemudian meminta agar Cak Imin menjelaskan apakah paslon nomor urut 1 anti pada hilirisasi nikel.

“Termasuk kita diskusi di sini, bukan tebak-tebakan definisi atau singkatan. Kita levelnya policy dan kebijakan. Prinsipnya sederhana, semua kembali kepada etika pak Gibran, sekali lagi etika” kata Cak Imin di debat cawapres kedua di JCC, Jakarta, Minggu (21/1).

Cak Imin melanjutkan apapun yang menyangkut produksi, pengambilan tambang, atau apapun potensi bangsa ini, rujukannya adalah etika lingkungan. Intinya, paslon nomor urut 1 menurut Cak Imin akan meletakkan keseimbangan antara manusia dan alam.

“Sehingga produk yang kita hasilkan dari tambang litium tidak sembrono dan sewenang-wenang. Intinya bukan hanya etika lingkungan, bahwa etika forum ini adalah policy yang berharga,” ujar Ketua Umum PKB itu.

“Saya ragu kalau kita tebak-tebakan dan definisi di sini, kita ini levelnya SD, SMP, atau jangan-jangan ijazah kita palsu semua di sini? ini mengagetkan, kalau tebak-tebakan bukan di sini levelnya, di sini kebijakan kita memimpin negara,” tambah Cak Imin.

 

 

 

Beri Komentar