Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya memilih pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua. Kenapa akhirnya PKS memilih pasangan yang sebelumnya juga didukung oleh PPP ini?
“Ada beberapa hal yang termasuk dalam kontrak kerja kita, putaran pertama telah terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan berdampak kurang menguntungkan dan berpotensi untuk terjadinya perpecahan di kalangan umat,” kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Slamet Nurdin di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (11/8).
Slamet menambahkan, “Maka sebagai penganut sunnah waljamaah, bukan Wahabi anti-maulid dan anti-tahlil, kedua belah pihak telah saling memaafkan dan bersepakat meminta maaf kepada pendukungnya untuk mengutamakan persatuan umat dan konstituennya,” imbuh Slamet.
Alasan kedua, menurut Slamet, karena pertimbangan kemaslahatan umat dan konstituen, serta kesinambungan pembangunan Jakarta demi perubahan menuju jakarta lebih baik, berbasis program dan kinerja.
“Bila terpilih pasangan Foke-Nara akan berkomitmen melaksanakan amanat rakyat hingga akhir masa jabatan tahun 2017. Dan bersama PKS dengan usaha sungguh-sungguh bekerja melanjutkan pembangunan Jakarta untuk menghadirkan perubahan menuju Jakarta lebih baik. Serta melanjutkan program-program “ayo beresin Jakarta,” untuk Jakarta yang lebih sejahtera,” tuturnya.(fq/merdeka)