Eramuslim – Mahasiswa Riau kembali turun ke jalanan di ibu kota Pekanbaru memprotes naiknya harga bahan bakar pertalite di Riau sebesar Rp8.000 per liter. Harga ini lebih mahal jika dibandingkan provinsi tetangga Sumbar yaitu Rp7.300 per liter.
Dalam aksinya mahasiswa Riau mempertanyakan kenapa harga pertalite di Riau lebih mahal? Padahal Riau adalah wilayah penghasil dan penyumbang migas terbesar Nasional. Tapi kenapa rakyat Riau dijejali dengan harga pertalite yang mahal dan sulit mendapatkan premium.
Tuntutan inilah yang disampaikan massa Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas hukum Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru ke gedung DPRD Riau Jalan Sudirman Pekanbaru, Rabu (7/2) siang.
Massa demonstran yang sudah marah besar dan kesal dengan permasalahan tersebut diterima di pintu gerbang DPRD Riau oleh anggota DPRD Riau Mansyur dari PKS, Suhardiman Amby dari Hanura, kemudian Adrian.
Dalam demo ini mahasiswa membawa berbagai spanduk yang mencerminkan kekesalan rakyat Riau sejak tiga bulan terakhir ini atas naiknya harga pertalite dan sulitnya masyarakat mendapatkan premium di sejumlah SPBU.