Eramuslim – Komunitas Muslim Bali (KMB) dari berbagai elemen siap melakukan bersih-bersih sampah di Pantai Petitenget, Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, 7 Januari pagi. Koordinator KMB, Ismoyo Soemarlan mengatakan kegiatan tersebut merupakan respon muslim Bali pada permasalahan sampah.
“Sampah mempengaruhi citra pariwisata karena membuat tidak nyaman wisatawan yang berlibur di Bali,” ujar Ismoyo Soemarlan, Jumat (5/1/2018).
Ismoyo menjelaskan partisipasi aktif KMB dalam memerangi sampah pantai itu tidak main-main karena aksi sosial ini akan diikuti ribuan umat muslim di Bali. Hingga Kamis (4/1) pukul 18.00 Wita, pihaknya mencatat 3.557 orang dari 49 organisasi/kelompok/komunitas dari berbagai organisasi massa (ormas) yang mendaftar untuk berpartisipasi tanpa membawa atribut warna dan kepentingan.
“Ribuan Muslim itu berasal dari ormas seperti Muhammadiyah dan NU, serta majelis taklim, takmir Masjid, pengurus musholla, organisasi pemuda dan pelajar muslim, serta pribadi,” katanya.
Ismoyo menjelaskan bahwa kegiatan ini memang digagas untuk menunjukkan kebersamaan dalam bingkai Nyama Bali, Nyama Selam. “Bagi sebagian turis, sampah pantai dianggap sebagai teror menakutkan, karena itu kami dari Muslim di Bali siap untuk peduli pada problem itu,” katanya.
Senada dengan itu, H. Ekky R, dari LPBI NU Wilayah Bali, mengatakan aksi sosial itu memang merupakan kerja bersama Muslim di Bali, untuk kenyamanan wisatawan. “Ini murni aksi sosial, dimana mulai makanan, minuman dan alat untuk bersih-bersih pantai membawa dari rumah masing-masing peserta,” katanya. (Tsc)