Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung mendukung gagasan anggota TNI untuk dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2009. "Menurut saya, pemberian kesempatan hak pilih bagi anggota TNI sudah bisa dilaksanakan pada Pemilu 2009 mendatang," ujar Akbar kepada wartawan, di Hotel Season, Jakarta, Rabu (15/2).
Dijelaskannya, sebagai WNI anggota TNI juga mempunyai hak politik, dan pemerintah juga telah memberikan batasan bagi TNI untuk memosisikan diri menjadi kekuatan yang profesional dan tidak ikut campur urusan politik.
Oleh karena itu, ia meminta agar TNI segera menyatakan komitmennya secara tegas untuk tetap netral dan tidak berpolitik praktis sehingga diharapkan TNI ke depan benar-benar menjadi institusi profesional di bidang pertahanan.
Namun demikian, katanya, para anggota TNI sebagai warga negara juga mempunyai hak yang sama dengan warga lainnya, termasuk hak untuk memilih. "Sebaiknya mereka berbaur dengan masyarakat pada saat menggunakan hak pilihnya dan tidak menggunakan atribut militer pada saat memilih," tukasnya.
Selain itu, Akbar menambahkan agar anggota TNI aktif tidak ikut mencalonkan diri dalam pilkada. Apalagi jika nantinya mereka tidak terpilih dalam pilkada masih diberi kesempatan untuk kembali ke kesatuannya.
"Jadi sebaiknya TNI aktif tidak ikut mencalonkan diri dalam pilkada. Panglima TNI mestinya segera memutuskan bahwa TNI tidak akan ikut dalam urusan politik," sambung mantan ketua DPR. (dina)