Sampai sekarang belum ada kejelasan yang dipinitif, apakah anggota DPR dari FPKS Arifinto mengundurkan diri atau akan di PAW oleh partainya?
Arifinto yang sebelumnya dianggap sebagai ‘pahlawan’ oleh Sekjen PKS, karena sikapnya yang menyatakan mengundurkan diri setelah beredar foto-foto dirinya yang sedang menikmati gambar porno saat berlangsung sidang paripurna yang akan mengambil keputusan pembangunan gedung DPR yang baru, beberapa waktu yang lalu.
Sesudah peristiwa itu menjadi berita utama di media, Arifinto yang tertangkap kamera wartawan sedang asyik menikmati gambar-gambar porno di gatgetnya, menyatakan akan mengundurkan diri dari DPR.
Tetapi, dikalangan dalam PKS sendiri telah diberikan informasi kepada kader-kadernya bahwa Arifinto korban konspirasi yang sengaja ingin menghancurkan PKS. Karena, saat membuka kiriman email itu, yang menurut pengakuannya hanya beberapa detik berisi gambar-gambar porno, dan selanjutnya dihapus.
Tetapi, jika Arifinto menjadi korban konspirasi mengapa dia buru-buru menyatakan mengundurkan diri, tidak meminta pertanggungjawaban kepada wartawan yang memotret, dan bahkan Arifinto bisa meminta uji forensik atas kasusnya itu?
Sejauh ini, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan pihaknya masih menunggu surat pengunduran diri anggota Fraksi PKS Arifinto. Belum ada surat resmi pengunduran diri dari Arifinto. Mungkin menunggu wangsit dari "Lembang", tentang adanya keputusan seperti apa yang akan diambil oleh Arifinto.
Dalam kaitan pengunduran diri Arifinto ini, Ketua DPR Marzuki Ali menyatakan, "Belum ada (surat pengunduran Arifinto), kalau orang belum minta berhenti gimana? Mau paksain berhenti?" kata Marzuki dikantornya, gedung DPR, Jakarta, Senin (25/4/2011).
Jika Arifinto tak mengundurkan diri maka itu menjadi urusan Badan Kehormatan (BK). Menurutnya, apa yang disampaikan ke publik adalah terkait dengan pencitraan Arifinto oleh partainya, PKS yang memang demen pencitraan.
"Suara di media, suara di panggung-panggung sana tidak mempengaruhi di sini. Termasuk menyatakan ‘saya berhenti dari anggota dewan’, tapi kalau nggak ada suratnya bagaimana?" tanyanya.
Ia menambahkan, di DPR ada mekanisme dan aturan yang harus dilewati. "Nanti kita tunggu, suara-suara di luar adalah suara-suara untuk percitraan," tegasnya.
Seperti diberitakan, anggota FPKS Arifinto menyatakan mengundurkan diri dari DPR setelah tertangkap kamera sedang melihat gambar porno saat sidang paripurna di hari Jum’at. Anggota FPKS Arifinto membuka gambar porno itu, alasannya karena merasa jenuh mengikuti paripurna. Mengapa tidak membuka mush’ab al-Qur’an, tetapi lebih memilih gambar porno? (mh/inlh)