Eramuslim.com – Banyak sekali harapan yang diberikan Jokowi kepada Prabowo Subianto. Bahkan di beberapa aktivitasnya, ia selalu bersama-sama Ketum Gerindra itu.
Kebersamaan yang dipertontonkan Jokowi dengan Prabowo, memberi isyarat dukungan penuh kepada Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut. Kedekatan itu juga terkesan bahwa Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP, ditinggalkan oleh Jokowi.
Namun belakangan, PDIP bereaksi. Ganjar Pranowo diumumkan menjadi calon presiden (capres). Gubernur Jawa Tengah itu lolos ujian loyalitas. Dia berani menolak keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Penolakan itu tentu mengecewakan Presiden Joko Widodo.
Akibat pernyataan Ganjar, FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah pesta sepak bola sejagat. Padahal, pemerintah sudah bertahun-tahun melakukan persiapan.
Namun Jokowi legawa, sebab pernyataan Ganjar tersebut ada hubungannya dengan PDIP, partai yang membesarkan nama Jokowi hingga menjadi presiden. Makanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak lagi menduakan Ganjar dengan Prabowo.
Kehadiran Jokowi di Istana Batutulis saat Ganjar dicalonkan menjadi capres PDIP, mengisyaratkan bahwa suami Iriana itu kembali mantap dengan Ganjar. Kini Prabowo hanya ditawarkan cawapres oleh Jokowi untuk Ganjar.
Analisis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Sukri Tamma menilai pengumuman ini juga terkait dengan harapan bahwa Ganjar bisa bersaing dan berpeluang menang.
Sebab kalau hanya PDIP hanya sekadar mengumumkan, maka tiketnya disayangkan karena PDIP bisa usung sendiri.