Peristiwa kecelakaan pesawat Adam Air Boeing 737-400 yang jatuh di daerah pegunungan desa Rangoan, Kecamatan Matanga, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, Senin (1/1) petang, diduga karena kasus kantung udara.
Pengamat hukum penerbangan, Kamis Martono, di Jakarta, Selasa (2/1) mengungkapkan, air pocket atau biasa disebut kantung udara adalah alat yang tiba-tiba menyedot pesawat yang terbang rendah, sehingga pesawat bisa terlempar ke atas atau ke bawah.
"Kesalahannya, pesawat hanya terbang 8.000 kaki yang seharusnya 35.000 kaki. Karena itu kemungkinan besar kecelakaan karena air pocket," kata Martono.
Ia menambahkan, faktor cuaca buruk saat ini juga mendorong terjadinya kecelakaan pesawat Adam Air. Daerah Matanga, Polewali Mandar hampir sama dengan daerah Masalembo yang memiliki kantong udara yang membahayakan penerbangan. "Kalau mereka cermat, kecelakaan ini tentu dapat dihindari. Bulan Januari adalah saat yang rawan untuk penerbangan," katanya mengingatkan.
Martono mengungkapkan, kecelakaan kali ini mirip dengan kejadian beberapa kecelakaan pesawat dan helikopter pada tahun 1960-an, yang jatuh karena tersedot kantung udara di daerah Masalembo. Daerah ini, katanya, memiliki kesamaan dengan Segitiga Bermuda.
Daerah Polewali Mandar ini, lanjut dia, memiliki kesamaan dengan daerah Segitiga Bermuda di Amerika yang memiliki tekanan sangat kuat sehingga dapat menyedot setiap kapal yang melalui daerah tersebut. (dina)