eramuslim.com – Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri ujian doktor terbuka anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dari prodi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (7/10).
Dalam kesempatan itu, SBY mengaku tidak ikut campur dalam pengerjaan disertasinya anaknya itu.
“Meski AHY mendapatkan kehormatan menyandang gelar doktor ini karena jerih payahnya, tidak ada cawe-cawe saya,” kata SBY dalam pidatonya usai AHY dinyatakan lulus ujian doktor terbuka di Kampus C Unair Surabaya, Senin (7/10).
SBY mengatakan AHY bisa melaksanakan kewajibannya menyelesaikan program doktoral di Unair di tengah kesibukannya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
“Benar-benar, meskipun saya jarang ketemu siang dan malam di samping mengemban tugas, juga tidak melalaikan kewajiban yang dilaksanakan sesuai dengan program doktor di universitas kebanggaan kita ini,” ucapnya.
SBY bercerita, ia sebelumnya dihubungi oleh stafnya untuk memberikan sambutan setelah AHY dinyatakan lulus dalam sidang doktor terbuka itu.
“Saya tanya, yang beri sambutan ada lagi nggak? Kalau hanya saya nanti dibilang jeruk makan jeruk,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meraih gelar doktor setelah dia menjalani ujian doktor terbuka pada program studi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (7/10).
Disertasi AHY berjudul ‘Transformational Leadership and Human Resources Orchestration Towards Indonesia Emas 2045′.
Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih sebagai pimpinan sidang terbuka menyatakan bahwa disertasi AHY diterima dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude.
“Memperhatikan peraturan dan wewenang yang ada pada Sekolah Pascasarjana Unair, maka dengan ini pimpinan sidang memutuskan bahwa disertasi promovendus diterima. Dengan demikian saudara Agus Harimurti Yudhoyono telah menyelesaikan pendidikan doktor dalam program studi pengembangan SDM serta dinyatakan lulus dalam masa studi 3 tahun 1 bulan 3 hari, dengan predikat cumlaude,” ujar Nasih.
(Sumber: Kumparan)