Eramuslim.com – Pernyataan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, yang menyebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai korban politik kebencian, memunculkan kecaman.
Pengacara senior Arman Garuda Nusantara bahkan meminta Usman Hamid untuk stop ‘asbun’. “Sejak Koh Ahok @basuki_btp tampil di Panggung Politik semua jadi kacau, semua saling sikut dan saling menebar kebencian. Yang saya katakan ini fakta dan bukan ilusi belaka.. Semua orang bisa merasakan mengenai perbedaan ini. Jadi saya sarankan kepada Bung Usman Hamid untuk Stop #ASBUN,” tegas Arman di akun Twitter @armangn8.
Arman mengingatkan, sebelum Ahok tampil di panggung politik, semua hidup rukun dan damai di Indonesia. “Dulu sebelum Koh Ahok @basuki_btp tampil di Panggung Politik semua orang yang berlatar belakang macam Suku, Budaya, dan Agama selalu hidup rukun dan damai di Republik ini. Mungkin Bung Usman Hamid ketika masih di Kontras dulu masih ingat mengenai hal itu??” tulis @armangn8.
Sindiran keras pun dilontarkan Arman. “Ngawur ini Usman Hamid semenjak keseringan bergaul sama Fadjroel. Justru Koh Ahok @basuki_btp yang awal mulanya menebar kebencian di Panggung Politik. Gak inget-inget dengan perkataan-perkataan kotor dan #ASBUN yang dikeluarkan dari mulut Ahok yang sering ditampilkan di Media?? Kemana aja bro?,” tanya @armangn8.
Sebelumnya, Usman Hamid menyebut praktek politik kebencian marak digelar dalam dipakai dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Usman, politik Kebencian yang dipakai aktor negara dan non negara untuk memecah belah masyarakat itu berdampak panjang. Ahok, menjadi salah satu korbannya. “Politik pembelahan ini membawa dampak sosial dan politik berkepanjangan,” kilah Usman pada konferensi pers di Jakarta (22/02).
Usman bahkan menyatakan, vonis yang diterima oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta adalah produk politik kebencian yang akan tercatat dalam sejarah HAM Indonesia. Usman mengatakan, lawan politik Ahok menggunakan sentimen anti-Islam untuk memenjarakan Ahok. Jelas, disini Usman ahistoris. (kl/ito)