Eramuslim.com – Setelah beredarnya video penistaan ayat Al-Quran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahok terbukti dengan sah telah melakukan peghinaan terhadap Al-Quran dan menistakan agama Islam.
Namun, fatwa yang dibuat berdasarkan hasil kajian dari sejumlah ulama dari perwakilan berbagai ormas Islam tersebut, disambut dengan kemarahan oleh para pendukung Ahok.
Kini muncul sebuah gerakan yang diduga dilakukan para pendukung Ahok yang menyerang MUI, karena telah mengeluarkan keputusan resmi bahwa Ahok telah menghina Islam dan para ulama. Bahkan, pihak-pihak tersebut menyerang MUI dengan membuat petisi untuk membubarkan MUI.
Para pendukung Ahok pun membuat sebuah petisi “Bubarkan MUI” di laman change.org, dan langsung memicu kontroversi. Petisi tersebut dibuat hanya sesaat setelah MUI mengeluarkan fatwa penistaan agama yang dilakukan Gubernur Ahok terhadap umat Islam. Petisi itu ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, yang mendesak Jokowi untuk segera membubarkan MUI.
Dalam petisi tersebut, para pendukung Ahok menyebut MUI sebagai sebuah lembaga biang kerok yang menebarkan kebencian, permusuhan, dan teror terhadap sesama. Bahkan, MUI dituduh telah menyebarkan fitnah dan memprovokasi.
Terkait munculnya petisi tersebut, MUI dengan tegas menyatakan tidak akan mencabut fatwa terhadap dugaan penistaan Alquran oleh Gubernur Ahok, walaupun telah muncul intimidasi dari sejumlah kalangan yang anti-Islam untuk membatalkan fatwa tersebut.
Ketua Komisi Dakwah dan Pengambangan Masyarakat MUI Pusat, M Cholil Nafis mengatakan di tengah serangan dan petisi pembubaran, MUI tak perlu dicabut karena sesuai dengan keyakinan agama dan dilindungi oleh undang-undang.
“MUI bukan lembaga negara juga bukan pengadilan. Konstitusi kita menjamin. Jangan salah, sikap ini merupakan respon dan reaksi terhadap aksi yang dilakukan oleh Ahok dan masyarakat. Jadi, yang bikin gaduh ya Ahok yang diolah orang lain, sementara posisi MUI itu menenangkan dan meluruskan kerangka beragama dan berbangsa agar sesuai undang-undang dan taat hukum,” katanya seperti dilansir Republika.co.id, Kamis (20/10).
Masyarakat Desak MUI Kobarkan Resolusi Jihad
Munculnya petisi bubarkan MUI yang dibuat para pendukung Ahok, memicu kemarahan umat Islam di seluruh Indonesia. Bahkan tagar ‘Umat Islam dukung MUI’ menjadi salah satu topik terhangat di Twitter, Selasa (18/10). Tagar itu mencuat menyusul tekanan yang diarahkan ke MUI.
Mari kita dukung #umatislamdukungMUI,” tulis akun Enry Pangerang.
Sebuah akun Hartyo mengatakan, ulama merupakan pewaris para nabi. “Pada siapa lagi kami berharap,” tulisnya #umatislamdukungMUI.
Sementara akun Afiadi Soenarto mengatakan, keadilan harus ditegakkan dalam hukum. Jika keadilan standar ganda, bisakah penegak hukum disebut penjaga atau malah pengkhianat hukum.
Sebagian masyarakat bahkan mendesak MUI agar kembali mengobarkan Resolusi Jihad, sebagaimana dulu dilakukan pada masa penjajahan Belanda. Umat Islam meyakini, bahwa wacana pembubaran MUI adalah sebuah makar yang berbahaya yang akan mengancam keutuhan NKRI dan mengancam toleransi yang telah dibangun selama ini.
Seperti yang diutarakan Zainal Arifin, seorang netizen di media sosial berikut ini:
#TEMAN_AHOK_MAU_BUBARKAN_MUI….?? TEMAN AHOK DI HUNI MAYORITAS CINA KRISTEN N BUDHA.
#KITA_TAHU ,,, CINA CINA ITU KETURUNAN POO AN TUI , YAITU LASKAR CINA PEMBANTAI PRIBUMI. DENDAM N KEBENCIAN CINA-CINA TERHADAP ULAMA MASIH TERASA HINGGA SEKARANG.
#INGAT ,,,, SAAT TAHUN 1945 DI MANA CINA CINA YG TERGABUNG DALAM POO AN TUI MENJADI PENGKIANAT PERJUANGAN AREK2 SUROBOYO YG MELAWAN TENTARA SEKUTU. SAAT ITU CINA CINA BERSAMA SEKUTU MEMBANTAI PEJUANG2 INDONESIA…
KENAPA MEREKA BENCI ULAMA (MUI) ?
TAHUN 1945 ULAMA MENGELUARKAN RESOLUSI JIHAD UNTUK MELAWAN SEKUTU N LASKAR CINA, PENGKIANAT. DIBAWAH KOMANDO BUNG TOMO DENGAN MENGGAUNGKAN #ALLOHU_AKBAR DI MASJID2 N DI RRI , AKHIRNYA SEKUTU N LASKAR CINA BISA DI KALAHKAN.
MASALAHNYA TIMBUL , DI MANA SEKUTU BERHASIL DI USIR KE NEGARANYA MASING2 … SEMENTARA CINA CINA PENGKIANAT SAAT ITU TDK SEMPAT DI USIR.
#SAAT_INI … CINA CINA TAHU SKRG MEREKA DI DUKUNG JOKOWI , AHOK, DAN DANA TAK TERBATAS DARI TIONGKOK , MULAI BERANI MENYUARAKAN BUBARKAN ULAMA (MUI).
BETAPA RASISNYA CINA KETURUNAN POO AN TUI YG BERGABUNG DI TEMAN AHOK MAU MEMBUBARKAN MUI !!! INI SANGAT SANGAT RASIS N SANGAT TDK RASIONAL.
#PENGKIANAT_KOK_MAU_MEMBUBARKAN PAHLAWAN …. UMAT ISLAM SE INDONESIA SANGAT TERSINGGUNG DENGAN HINAAN AHOK N HINAAN TEMAN AHOK.
#MUI_,YG_SANGAT_KAMI_SAYANGI …. SEBAGAIMANA TAHUN 1945 ULAMA MENYERUKAN JIHAD ,,,
MOHON MUI KELUARKAN RESOLUSI JIHAD TAHUN 2016 YG ISINYA MENGUSIR AHOK BESERTA CINA CINA PENGKIANAT NEGARA YG TERGABUNG DALAM TEMAN AHOK …. !!!
CINA CINA YG MEMULAI MAU BUBARKAN ULAMA , KENAPA KITA HARUS PASIF MENERIMA CACIAN, MAKIAN ,PENGKIANATAN N PENGUSIRAN DARI MEREKA ?
MUSLIM MENUNGGU , RESOLUSI JIHAD MUI 2016!
Pendukung Ahok Adu Domba Umat Islam
Terkait munculnya gerakan bubarkan MUI yang mengatasnamakan umat Islam, Pengamat politik Muslim Arbi mengingatkan, bahwa saat ini ada upaya adu domba sesama umat Islam terkait penistaan Ahok. Muslim Arbi menduga, politik adu domba umat Islam itu dilakukan oleh kubu pendukung Ahok.
Alasannya, kata Muslim, pola adu domba seperti itu sering dilakukan untuk memecah kekuatan umat Islam.
“Munculnya ‘kiai tandingan’ MUI itu bagian dari adu domba yang diduga kuat dari kubu Ahok. Nampaknya, ada upaya adu domba umat Islam di balik desakan pencabutan sikap MUI soal penistaan Ahok. Ini sangat berbahaya kalau kiai atau ulama terprovokasi,” kata Muslim Arbi seperti dikutip dari intelijen, (18/10).
Menurut Muslim, munculnya kelompok kiai yang meminta pencabutan sikap MUI justru akan memperuncing keadaan. “Lihat saja kelompok non muslim seperti Lieus Sungkharisma, Zeng Wei Jian, juga mendukung keputusan MUI,” papar Muslim.
Kata Muslim, pernyataan MUI yang menegaskan Ahok melakukan penistaan agama justru membuat ketentraman. “Buktinya demo anti-Ahok tidak ada rusuh, padahal jumlah demonstrans mencapai ratusan ribu. Ini membuktikan pernyataan MUI bukan menjadikan instabilitas politik dan keamanan,” pungkas Muslim.
Seperti diketahui, untuk membantu perjuangan Indonesia melawan Belanda dan pasukan sekutu, pernah dicetuskan sebuah resolusi yang dinamakan resolusi jihad pada tahun 1945. Resolusi tersebut ditujukan kepada seluruh umat Islam agar terjun ke medan perang dan mengusir para penjajah dengan segala daya upaya, meskipun nyawa yang menjadi taruhannya.
Sebagian isi dari Resolusi Jihad 1945 yang berbunyi:
“Barang siapa memihak kepada kaum penjajah dan condong kepada mereka, maka berarti memecah kebulatan umat dan mengacau barisannya….. … maka barang siapa yang memecah pendirian umat yang sudah bulat, pancunglah leher mereka dengan pedang siapa pun orangnya itu.” (ts/pm/gerhana85)