Eramuslim.com – Rencana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menggugat peraturan cuti saat kampanye Pilgub DKI 2017 mendatang menuai cemoohan netizen.
Seorang netizen, Haikal Hasan, melalui akunnya @haikal_hasan menuliskan. keheranannya, sebab selama ini, Ahok dan para pendukungnya selalu mengatakan sudah pasti menang di Pilkada 2017 nanti siapa pun lawannya. Tapi anehnya, meskipun berkoar-koar yakin menang mereka senang mempertontonkan cara-cara kotor untuk memenangkan Ahok.
“Kebayang gak..Ada cagub takut kampanye. Diusir dan ditimpukin warga, kok menghayal menang?”
tulis Haikal Ahad, 7 Agustus 2016.
Seperti diketahui sebelumnya, Wakil Sekjen Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ramli Kamidin menilai, upaya Ahok menggugat UU Pilkada hanya akal-akalan demi menyelamatkan diri dari ‘gerakan intifada’.
Menurutnya, alasan Ahok ingin menjaga APBD agar terkontrol adalah alasan yang tidak masuk akal.
“Ahok ini mengada-ada saja, pake alasan tak butuh kampanye lah, mau melindungi APBD lah. Padahal, yang betul itu, karena Ahok takut sama gerakan intifada. Mereka ini orang-orang yang sudah siap mati, yang akan menolak kunjungan (kampanye) Ahok,” kata Ramli saat berbincang dengan TeropongSenayan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa, 2 Agustus 2016 lalu.
Dia menjelaskan, gerakan intifada adalah gerakan imani dengan aksi lempar batu. Aksi tersebut akan dilakukan warga DKI yang sudah merasa tak berdaya lagi dengan arogansi Ahok.
“Gerakan ini akan dilakukan serentak di sejumlah wilayah Ibu Kota jelang Pilkada nanti, sebagai ekspresi perlawanan kepada pemimpin dzolim. Sekarang ini mereka sudah siap, kalau Ahok datang langsung dilempari batu. Dan saya yakin, Ahok pasti sudah dengar soal ini dari para pembisiknya,” beber Ramli.
Setidaknya, lanjut Ramli, gelagat gerakan Intifada ini sudah ramai di masyarakat Luar Batang.
“Saya beberapa hari lalu ke Luar Batang, ini adalah ekspresi terakhir masyarakat untuk mengusir Ahok dari Ibu Kota,” beber Ramli.
Langkah tersebut, kata Ramli, mengadopsi dari salah satu rukun haji, yaitu melempar jumrah menggunakan kerikil kecil untuk mengusir syetan.
“Tetapi kalau intifada ini, warga akan melemparkan batu kepada manusia bernama Ahok. Jadi, saya memprediksi kedepan akan makin banyak lagi penolakan-penolakan warga yang tidak rasional,” ujar Ramli.
“Tentu Ahok tidak akan berani berkampanye turun ke masyarakat, mengingat status Ahok yang nantinya non aktif sebagai gubernur. Artinya, dia nanti kemana-mana tidak ada lagi pengawal aparat keamanan/kepolisian,” terang Ramli.
Karenanya, Ramli mengaku dapat memahami alasan Ahok tidak mau ambil cuti. Yaitu, sebagai upaya atau strategi dia untuk menyelamatkan diri dari gelombang penolakan warganya sendiri.
“Makanya jauh-jauh hari, Ahok mengaku tak butuh kampanye. Intinya kan dia ngotot ingin memakai fasilitas negara untuk digunakan alat kampanye. Dengan begitu dia akan aman dari lemparan batu. Itu strategi dia saja untuk mendapatkan pengamanan dari aparat keamanan,” tegas Ramli.(ts/ppy)