eramuslim.com – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengomentari peretasan Pusat Data Nasional (PDN). Ia mengaku sudah menduga ujung peretasan itu.
“Apa gue bilang ini kan ujung-ujungnya cuma minta nambah anggaran kubilang,” kata Ahok dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Jumat (5/7/2024).
Kader PDIP itu mengatakan, hacker biasanya bekerja tidak sendiri. Ia mencontohkan tim Narasi TV.
“Katanya, emang gampang. Tim Narasi saja begitu banyak 160 lebihan, emangnya gampang, emangnya javker itu kerja sendiri. Enggak,” ucapnya.
Karena tidak sendiri, menurutnya sulit menyamakan persepsi untuk keputusan-keputusan besar.
“Hacker itu biasanya ada tim gitu kan. Nah pertanyaanya, kalau satu orang bilang mau kasih satu kunci yang lain ngamuk enggak. Ini logika, kita enggak tahu. Bukan nuduh,” ujarnya.
Selain itu, ia menanyakan kenapa peretas tidak ditangkap.
“Kedua, emangnya gak ditangkep. Merusak negara. Kalau ngaku terus kamu baikan. Nggak bisa dong. Ujung-ujungnya minta anggaran gitu, loh tangkep. Soal ampuni itu beda,” ucapnya.
Soal desakan mundur terhadap Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. Ia tak menjawab gamblang. Menurutnya yang dibutuhkan memang adalah orang yang mengurus negara dengan cinta terhadap rakyat.
“Selamanya kan berulang. Kalau tidak ada orang yang cinta negara, cinta rakyat yang mengurusi itu,” terangnya.
Budi Arie sendiri, ia tak bilang Ketua Umum Pro Jokowi itu punya karakter tersebut.
“Saya tidak tahu. Saya tidak bisa tebak,” pungkasnya.
Adapun diketahui peretas PDN telah memberikan kunci data yang telah diretas secara gratis. Meski sebelum memberikan, peretas itu berpesan agar pemerintah berbenah dan merekrut SDM yang kapabel.
(Sumber: Fajar)