Eramuslim.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah memainkan pencitraan dengan “menyerang” Agung Sedayu Group maupun Agung Podomoro Land untuk maju di Pilkada DKI 2017. Padahal, di belakang Ahok ada “becking” yang kuat dari sesama etnis tertentu.
Analisis itu disampaikan pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada intelijen (07/04). “Jangan mudah percaya Ahok bersih dengan menyerang Agung Podomoro Land dan Agung Sedayu Group. Ahok sedang dimanfaatkan pesaing Agung Podomoro Land dan Agung Sedayu Group. Atau bisa jadi orang dalam di perusahaan itu ingin mengusai perusahaan. Segala kemungkinan bisa terjadi,” kata Baidhowi.
Menurut Baidhowi, publik pun seharusnya paham, Ahok sedang memainkan “peran bersih”, dan itu perlu skenario besar dengan target menjadi gubernur bahkan Presiden Indonesia. “Skenario-skenario ini yang perlu diantisipasi. Ahok itu kutu loncat dan punya kepentingan pribadi dan kelompoknya. Ideologi dia itu pasar,” ungkap Baidhowi.
Selain itu, kata Baidhowi, media pendukung Ahok berupaya mencitrakan sebagai orang bersih. “Padahal Ahok punya masalah dan terindikasi korupsi kasus RS Sumber Waras dan Reklamasi,” jelas Baidhowi.
Diberitakan sebelumnya, Ahok menggungkapkan bahwa Agung Podomoro Land belum menyerahkan 20 persen dari setiap properti yang dibangun ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“APL memiliki utang yang cukup banyak, termasuk properti. Jika membangun apartemen mereka wajib menyerahkan 20 persen untuk rumah rakyat, tapi selama ini mereka belum menyerahkannya,” kata Ahok seperti dikutip cnnindonesia (01/04). (ts/intelijen)