Eramuslim.com – Ahok merendahkan pengusaha Muslim Sandiaga Salahuddin Uno. Pengusaha muda pribumi asli Indonesia yang sukses dengan Saratoga Capitalnya hingga dinobatkan menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di Indonesia ini disebut Ahok tidak punya program yang jelas dan bisa diunggulkan. Ahok mengklaim jika warga Jakarta akan menilai calon gubernur yang maju dalam Pemilihan Gubernur Tahun 2017 melalui program-program unggulan.
“Itu yang saya bilang, Jakarta banyak orang menyatakan diri untuk maju jadi gubernur. Orang Jakarta akan menilai kalau jadi gubernur, dia (Sandiaga Uno) punya program apa? Apa yang pengen dia perbaiki? Apa yang belum Ahok kerjakan dan ada enggak ide lebih bagus, lebih hebat dari yang Ahok lakukan, orang akan menilai itu,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta (17/9).
Menurutnya, Sandiaga Uno yang selama 5 tahun terakhir tidak pernah putus dari Tahajud, sholat Dhuha, dan puasa Daud ini belum memiliki latar belakang sebagai pejabat.
“Tergantung masyarakat nilainya. Ya dia ( Sandiaga Uno) kan belum pernah jadi pejabat,” ujar Ahok
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur yang kejatuhan amanah sebagai Gubernur DKI gegara Jokowi jadi presiden (yang tertukar) itu mencontohkan, banyak pejabat yang memiliki latar belakang sebagai aktivis, komentator, namun setelah jadi pejabat, kinerjanya tidak seperti yang diharapkan. Untuk itu, lanjut Ahok, warga diharapkan dapat melihat rekam jejak calon pimpinannya.
“Kan banyak aktivis, komentator, aktivis 98, aktivis 66 hebat-hebat semua, setelah jadi pejabat menurut lo gimana?! Enggak tau,” kata Ahok.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menyatakan kesiapan menghadapi Ahok di Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2017. Namun hingga saat ini Gerindra belum menentukan siapa kadernya yang akan maju sebagai DKI 1.
“Saya rasa sebagai tokoh muda yang ingin adanya perubahan jadi saya harus siap,” kata Sandiaga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9).
Menurut Sandi, sapaan akrabnya, Jakarta sebagai kota megapolitan harusnya mampu mendulang sukses dan menjadi kota yang patut dicontoh oleh siapapun, termasuk kota lain di luar negeri.
“Apa saja mengenai Jakarta akan menarik, karena ini metropolis yang mengpresentasikan ekonomi 16 se-dunia, akan menjadi langkah yang bagus jika pemimpin Jakarta-nya bagus,” imbuhnya.
Dalam sejarahnya, Jakarta adalah Benteng Islam. Sebab itu sangat tidak layak, kampung Islam ini dipimpin oleh pendatang, bukan pribumi, yang tidak mengerti halal haram, jauh dari wudhu, dan sebagainya. “Kagak ade berkahnye!”, demikian kate orang Betawi. (rd)