Eramuslim.com – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dpersepsikan selalu membela orang kaya, khususnya pengembang, menggusur rakyat kecil munculkan bara revolusi di Indonesia.
“Faktor yang ada saat ini, seperti kemiskinan dan ketimpangan sosial yang ada serta dipersatukan dengan isu penistaan agama, maka faktor pendorong revolusi sosial sudah lengkap,” kata Direktur Eksekutif SAabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (27/10).
Kata Syahganda, adanya penguatan identitas yang terpisah antara Ahok dengan mayoritas masyarakat Islam, yang miskin, dan kaum marhaen, terutama akibat seringnya mantan Bupati Belitung Timur itu menggusur rakyat miskin kota. “Sentimen dendam ekonomi mulai menemukan muaranya pada sosok Ahok,” ungkapnya.
Kata Syahganda, ketika Ahok menghina Islam, maka sentimen terhadap orang nomor satu menjadi simbol bagi bercampurnya segala perlawanan bermotif dendam dalam spektrum sosial, budaya, ekonomi dan agama sekaligus.
Syahganda mengatakan, bara api revolusi itu sebenarnya kemiskinan dan ketimpangan dengan rasa frustasi yang besar bagi rakyat Indonesia. Sedangkan pemantik kobaran api revolusi itu adalah semangat Jihad, yang terjadi belakang ini.
“Sebuah pemantik yang lama redup. Kini mulai membara. Apa yang akan terjadi pada peristiwa 4 november mendatang, apakah perubahan besar, atau hanya percikan revolusi yang kemudian kembali redup,” pungkas Syahganda.(ts/sn)