Eramuslim.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana untuk menghentikan dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang mengalir pada organisasi Bamus Betawi.
Pasalnya Ahok menganggap, kegiatan yang dilakukan Bamus Betawi seperti Lebaran Betawi yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, justru jadi aksi yang menonjolkan isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Terkait rencana Ahok tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham Lunggana (Lulung), pun geram bukan kepalang. Menurutnya, jika benar akhirnya Ahok menyetop dana hibah tersebut, ia akan menyerukan warga Jakarta agar tak membayar pajak.
“Semua warga negara menurut UUD 1945 punya hak yang sama, termasuk soal hibah. Kalau bener di-stop, saya minta warga nggak usah bayar pajak,” kata Lulung, Jumat (9/9).
Dengan lugas, Lulung pun menyebut ucapan Ahok tersebut semakin menguatkan dugaan yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa. “Ahok tuh sudah panik nggak karuan. Makanya doyan ancam sana sini. Yakin deh Ahok besok pasti kalah,” tegas Lulung.
Sementara itu, Lutfi Hakim, Sekretaris Majelis tinggi Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, mengaku tak ambil pusing soal ancaman Ahok yang akan menghentikan anggaran hibah Bamus Betawi sebesar Rp 4-5 miliar setiap tahun.
“Duit segitu masih kurang. Pemberdayaan dan pelestarian belum efektif dijalankan. Kita tidak usah tengok provinsi lain yang punya gedung khusus untuk budaya lokalnya. Lagipula tanpa dana hibah pun, Bamus mampu kok,” papar Lutfi di Jakarta, Rabu (7/9) lalu.(ts/jn)