Eramuslim.com – Komunitas Nelayan Tradisional (KNT) berencana membawa hasil laut sekitar pulau reklamasi ke Balaikota Jakarta. Aksi ini untuk membantah pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut tidak ada ikan di kawasan reklamasi.
“Jangan bilang hasil lautnya miskin, padahal sangat besar. Hasil laut di sana enggak akan habis sampai anak cucu,” kata ketua KNT, Iwan (39 tahun) di Jakarta, Selasa (19/4).
Pada Ahad lalu, nelayan menyegel pulau G di Teluk Jakarta. Namun Ahok menuding massa yang menyegel itu bukan nelayan sungguhan karena di lokasi reklamasi sudah tidak ada ikan.
Sebagai perwakilan nelayan, Iwan mengaku tersinggung dengan pernyataan Ahok. Dia bersama nelayan lainnya tidak terima dengan pernyataan tersebut. Justru, dia menyebutkan, reklamasilah yang membuat tangkapan nelayan menjadi sepi.
Iwan mengatakan, reklamasi hanya menguntungkan pengembang yang membangun pulau. Reklamasi, kata Iwan, telah mencemari lautan dan merugikan masyarakat hingga anak-anak.
Nelayan muara angke datang ke gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dengan membawa hasil tangkapan di laut Jakarta. Mereka membawa hasil laut jenis Sangge, Bandeng dan Kerang Hijau seberat lebih dari tujuh kilo.
Selain itu, mereka juga membawa KTP dan kartu anggota sebagai nelayan yang dikeluarkan pemerintah DKI. Rencananya, mereka akan membawa hasil tangkapan itu langsung diserahkan kepada Ahok.(ts/aktual)