Eramuslim.com – Yusril Ihza Mahendra, menyesalkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait pernyataannya yang tetap akan menggusur Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Ahok mengancam akan menggusur warga Luar Batang pada Juni 2016 jika rusunawa sudah selesai.
“Ini artinya, penggusuran akan dilakukan pada saat warga tengah melaksanakan ibadah puasa bulan Ramadhan. Masya Allah ada pemimpin seperti itu, bersikap zalim di tengah mayoritas warga Jakarta yang beragama Islam,” tulis Yusril dalam siaran persnya, Senin (23/5).
Selaku kuasa hukum warga Luar Batang, Yusril merasa dirinya sangat prihatin dengan sikap Ahok yang arogan tersebut. Pakar hukum tata negara itu bahkan akan menempuh jalur class action jika Pemprov DKI nekat menggusur Kampung Luar Batang.
Menurutnya, Ahok adalah pemimpin yang tidak taat hukum, karena berani melawan hukum. Kepemilikan warga atas tanah di Luar Batang, kata Yusril, adalah sah dan dilindungi undang-undang. Serta pihak-pihak yang merampas hak warga adalah tindakan melawan hukum.
“Saya pun membela warga Luar Batang sebagai kuasa hukum karena mereka merupakan pemilik sah atas tanah mereka,” tegas mantan Mensesneg era SBY tersebut.
Selain tidak taat hukum, Yusril juga menyebut Ahok telah terbukti hanya membela kepentingan cukong yang akan membangun bisnisnya di Kampung Luar Batang. Sebagaimana diakui Ahok, tuturnya, kampung Luar Batang akan digusur karena akan dibangun plaza dan tempat parkir hingga yang tersisa hanya bangunan masjid.
Yusril menilai, pemisahan masyarakat Luar Batang dari bangunan masjid adalah memisahkan manusia dari kebudayaan dan trasisi beragama. Artinya, terang Yusril, mana bisa masjid akan hidup dengan syiar keagamaan tanpa ada masyarakatnya.
“Ini adalah cara-cara yang pernah dilakukan kolonialis pada zaman dahulu kepada rakyat kita,” papar pria kelahiran Manggar, Belitung tersebut.
Untuk itu, Yusril meminta Ahok untuk menghentikan teror-teror yang menakutkan warga Luar Batang dengan ancaman penggusuran.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu mengimbau Ahok agar tidak membuat warga Luar Batang gelisah dan tidak khusyuk dalam menjalankan puasa dan ibadah lainnya selama bulan Ramadhan.
“Jakarta bisa dibangun tanpa harus menggusur rakyat yang lemah,” pungkasnya.(rd/rmol)