Eramuslim.com – Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI), Ahmad Yani, angkat bicara terkait pernyataan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setoyono, yang mengatakan banyak percakapan berbau SARA di Grup WhatsApp KAMI. Yani meminta agar Awi membuka grup mana yang dimaksud.
Sebab, kata Yani, jika hanya tudingan seperti itu, sama saja dengan melempar tuduhan yang tidak berdasar kepada KAMI. Yani menjelaskan, KAMI adalah organisasi jejaring yang antara satu daerah dengan daerah lainnya tidak berhubungan secara struktural sehingga sangat mungkin dalam WA grup tersebut tidak terkait dengan KAMI.
“Informasi di grup mana, grupnya siapa karena perlu dipahami juga dan itu sudah mendiskreditkan dan insinuation membuat karakter insinuation terhadap kami, karena kami ini adalah organisasi jejaring. Yang namanya organisasi jejaring tidak ada hubungan antara yang Jakarta dan yang lain,” kata Yani saat dihubungi pada Rabu, 14 Oktober 2020
Yani mengatakan, pada pernyataan resmi KAMI saat awal terbentuk, ada penjelasan mengenai jati diri KAMI. Yakni yang disebut pernyataan resmi KAMI adalah kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh presidium KAMI yang jumlahnya tiga orang atau ditandatangani oleh Komite Eksekutif KAMI.
“Selain itu, walaupun dia anggota KAMI, dia jejaring KAMI bukan anggota. Deklarator KAMI, baik di Jakarta maupun di daerah termasuk presidium sendiri, kalau bukan pernyataan bersama presidium, itu adalah pernyataan pribadi. Anggota yang kebetulan menjadi deklarator atau pengurus KAMI,” ujar Yani.