Eramuslim – PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam waktu dekat ini tak lagi berstatus BUMN. Kepemilikan saham mayoritas ketiganya akan beralih ke ke PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) sebagai holding BUMN Tambang.
Belum lagi kabar rencana pemerintah melego bandara dan pelabuhan plat merah ke swasta asing, meski telah disangkal oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Musisi pentonal grup band Dewa ini menyindir ‘drama heboh’ terkait Setya Novanto yang akhir-akhir ini menyedot perhatian publik seolah tidak menyadari bahwa satu per satu aset negara akan kembali dijual.
“Mulai hari ini kita tinggalkan drama murahan Setnov. Tidak perlu pikirin Munas Golkar, bodo amat siapa yang ganti Setnov,” ketus Dhani yang dikenal sebagai musisi.
Fokus semua pihak, menurut Dhani, seharusnya pada penjualan aset-aset BUMN, anak perusahaan, bandara, pelabuhan, jalan tol dan bahkan NKRI dengan harga murah.
“Kita fokus kepada rezim utangan, rezim tukang jual, dan pahlawan-pahlawan reklamasi. Fokus seperti Rocky Gerung, fokus seperti netizen,” lanjut Dhani.
Dengan nada satire, Dhani menekankan, BUMN bukanlah Badan Usaha Mebel Negara. Pemerintah Jokowi mestinya fokus bekerja, bukan malah utang dan jual.
“Biarlah Setnov Menempuh hidup barunya. Kita move on menjaga NKRI harga mati supaya tidak terjual,” cetusnya bernada satir. (Rmol/Ram)