AEPI: Rakyat Gigit Jari, Dana Desa Ditilep Birokrasi Desa dan Parpol-Parpol

jefry-winter-1Eramuslim.com – Ada Apa dengan dana desa? Sudah setahun perjalanan dana desa namun kemiskinan semakin meluas. “Daya Beli masyarakat semakin merosot, ketimpangan ekonomi ‎semakin tajam terutama di desa desa,” kritik pengamat Asosiasi Ekonomi Politik (AEPI) Salamuddin Daeng, Jumat (19/2/2016).

Padahal, lanjut Daeng, kementerian dan lembaga yang mengurus desa sudah mendapatkan dana triliunan rupiah. “Masyarakat desa dioyok-oyok dengan dana desa. Jatuhnya ke birokrasi desa dan ke partai-partai politik. Rakyat mana? Gigit jari!” protesnya.‎
“Petani, nelayan. orang orang desa tambah sengsoro‎. Laporan BPS menyebutkan nilai tukar petani (NTP) Januari 2016 tercatat 102,55 atau turun sebesar 0,27 persen dibanding NTP Desember 2015 sebesar 102,83,” tambahnya.
Penurunan NTP bulan ini, menurut Daeng, disebabkan turunnya NTP di tiga subsektor yaitu tanaman hortikultura sebesar 0,44 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,80 persen, dan Peternakan 0,12 persen.
“Sementara para menteri sibuk kampanye, ‎cuap-cuap di berbagai media, koran, TV, media sosial, hingga berbusa-busa. Para menteri ternyata lebih sibuk pencitraan diri mereka, sementara rakyat desa kian sengsara oleh kenaikan harga harga kebutuhan pokok,” ungkap peneliti The Indonesia for Global Justice (IGJ) ini.
“Dana desa, kementerian dan lembaga yang mengurus desa jangan tipu-tipu!” serunya.(ts/on)