Eramuslim.com – Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia belakangan digeser sebagai jembatan untuk membuat kegaduhan di Tanah Air.
Seperti yang disampaikan pendengung atau buzzer pemerintah, Ade Armando baru-baru ini.
Di tengah keprihatinan publik soal pandemi yang tak kunjung usai, Ade Armando justru kembali membuat polemik dengan membandingkan angka kematian Covid-19 di Indonesia dan Inggris.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof Zubairi Djoerban pun turut menyoroti pihak-pihak yang mencoba membuat kegaduhan atas kasus kematian di Indonesia.
“Memang sangat mudah mengabaikan angka-angka kematian akibat Covid-19. Tapi ketika itu adalah saudara, ibu, atau anak Anda, maka akan kita sadari jumlah kematian itu bukanlah sekadar angka,” kata Prof Zubairi Djoerban dikutip dari akun Twitternya, Senin (19/7).
Minimnya rasa empati itu pun dilihatnya sengaja diumbar hanya untuk memancing kegaduhan baru.
“Beberapa orang sepertinya ingin terus menciptakan kontroversi dan perpecahan. Heran,” tutupnya.
Dalam unggahannya, Ade Armando membandingkan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia dengan negara Inggris. Meski kasus kematian Indonesia terbilang tinggi, ia menggarisbawahi angka itu tak lebih besar dari Britania Raya.
“Penduduk Inggris 68 juta, meninggal karena Covid-19 128 ribu. Penduduk RI 270 juta, meninggal karena Covid-19 73 ribu,” begitu bunyi unggahan Ade Armando dalam sebuah poster. [RMOL]