Eramuslim.com – Di saat banyak Muslim memprotes qiraah langgam Jawa yang dibaca di istana negara baru-baru ini, seorang dosen UI, Ade Armando, menyatakan bahwa Allah suka ayat-ayatNya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, China, Hiphop, dan Blues.
“Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatNya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues ” tulis Ade Armando di akun Twitter dan Facebooknya.
Sontak, pernyataan sang dosen itu mendapat tanggapan dari puluhan netizen. Sebagian mengecam Ade karena berani menyamakan Allah dengan makhluk.
“Astagfirullah terkutuklah dikau Pak Ade, yang telah menyamakan Allah dengan makhluk. Apa dasarnya dikau berkata begitu?” tanya Hendri Nova mengomentari status Facebook Ade.
“Allah kan bukan orang Arab? Emang Allah orang, gitu?” timpal Fikri Habibi.
“Walam yakun lahu kufuwan ahad, Allah tidak sama dengan makhlukNya. Istighfar yang mengatakan Allah itu orang..,” kata Yasir Abu Mumtaz.
Sebagian lagi mempertanyakan dari mana Ade tahu bahwa Allah senang Al Quran dibaca dengan gaya hiphop dan blues.
“Ade Armando Yaa belum tentu Allah senang. Coba.. kalau Allah.. ternyata tidak senang,” tulis Muhammad Taufik, kalem.
Tidak sedikit pula netizan yang memarahi Ade dengan komentar-komentar pedas di Facebook.
Sementara di Twitter, kicauan Ade juga menuai kontroversi. Sejumlah pengguna Twitter mengecam kicauan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam acara peringatan Isra Miraj di Istana Negara pekan lalu, pembacaan ayat-ayat suci Al Quran tampil beda. Muhammad Yaser Arafat sebagai qari membaca surat Al Isra ayat 1 dan surat An Najm ayat 1-5 dengan langgam Jawa. (rz)