Adam Amrullah, mengaku sejak Sekolah Dasar (SD) sudah bertanya-tanya tentang doktrin surga yang bisa didapat pengikut LDII. Hal ini menurut Adam sangat tidak wajar, bahkan sombong.
“Sejak SD saya sudah merasa ada yang aneh dengan ajaran ini. Kesombongannya bisa memastikan mendapatkan surga.” Lanjut Adam kepada Eramuslim.com.
Faktor lain yang membuat Adam bulat untuk keluar dari LDII, karena perlakuan LDII yang mengkafirkan jama’ah di luarnya. Dalam hal ini Adam mengaku tak bisa sependapat dan menerima kenyataan itu.
“Hati saya tidak terima kalau orang Islam yang lain dianggap kafir, jadi saya merasa berat mengaji di sana,” galau mantan petinggi Lembaga Kepemudaan di LDII ini.
Pencarian Adam kemudian membawanya untuk mencari tahu kepada jama’ah lain untuk mencari tahu arti tentang Islam.
“Saya lantas bertanya2 kepada jama’ah lain seperti, NU, Muhammadiyyah, PKS, Persis, Aswaja (Ahlussunah wal Jama’ah, red.), dan akhirnya saya sadar bahwa ushuluddin itu Tauhid, bukan baiat seperti LDII,” sambung pria yang juga menjadi salah satu karyawan swasta di Jakarta ini.
Setelah mendapat banyak masukan dan menunaikan haji pada tahun 2009, Adam akhirnya memutuskan keluar dari LDII bersamaan dengan banyaknya resiko yang dihadapinya.
“Hidayah, Allah yang kasih. Saya hanya mengikuti kebenaran,” pungkas Adam mengakhiri obrolan sorenya kepada Eramuslim.com. (pz)