Eramuslim – Masyarakat Islam di Jawa Timur, khususnya Madiun dihebohkan dengan pembangunan sebuah tugu mirip tangga Freemasonry di depan Kantor DPRD Madiun.
Dihubungi pihak Detik, Ketua DPRD Kabupaten Madiun Joko Setiono membantah bahwa pihaknya yang telah mendesain Tugu Demokrasi yang menyerupai tangga freemasonry tersebut.
Joko Setiono menjelaskan bahwa Desain Tugu Demokrasi tersebut murni dibuat oleh Dinas PU Bina Marga Kabupaten Madiun.
“Itu walau lokasinya di DPRD, perencanan maupun anggaran di Dinas PU. Desainnya juga oleh Dinas PU sepenuhnya,” ujar Joko Setiono, Kamis (7/12).
Joko mengatakan, mengenai pembangunan tugu tersebut, pihak DPRD hanya mengalokasikan tempat untuk dibangunnya tugu tersebut. Tema untuk tugu itu memang demokrasi. Sementara untuk desain dan pembangunannya, sepenuhnya diserahkan kepada Dinas PU Bina Marga.
“Kami cuma menyerahkan halaman untuk ruang publik dengan tema taman demokrasi. Tapi kami tegaskan bahwa dari pihak kami betul-betul tak ada kesengajaan. Kami tidak tahu kalau ada desain mirip begitu,” tegas Joko.
Joko menambahkan, pihaknya telah melakukan musyawarah dengan semua anggota DPRD dan sekretarit tentang permasalahan tugu tersebut. Dan hasilnya adalah DPRD Kabupaten Madiun meminta Dinas PU untuk mengubah bentuk desain.
“Kami meminta Dinas PU mengubah desain bangunan itu,” tandas Joko.
Perlu diketahui bahwa Bangunan tugu demokrasi dengan anggaran Rp 1 milyar tersebut viral di medis sosial karena bentuknya yang menyerupai tangga freemasonry. (dtk/Ram)