eramuslim.com – Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa, memberikan komentarnya terhadap biaya program makan siang gratis yang ditawarkan Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran.
Dokter Tifa menilai, dana yang digelontorkan untuk makan siang gratis itu terlalu berlebihan.
“Biaya Makan Siang Gratis yang dicanangkan Capres nomor 02, kata TKNnya menghabiskan Rp1 triliun per hari,” ujar Dokter Tifa dalam keterangannya di aplikasi X @DokterTifa (15/12/2023).
Dokter Tifa pun menghitung-hitung total dana yang dianggarkan dalam setahun ganta untuk Makan Siang Gratis tersebut.
“Jadi setahun Rp 365 Triliun. Lima tahun habiskan Rp 1,825 Triliun,” Dokter Tifa menuturkan.
Menurut Dokter Tifa, hanya orang kurang waras yang memikirkan ide dengan menggelontorkan dana super besar untuk program yang tidak terlalu perioritas.
“Cuma orang kurang waras yang pikir Ide ini layak diterapkan,” tandasnya.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyatakan program susu dan makan siang gratis yang ditawarkan pasangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Program tersebut kabarnya digagas sebagai bagian dan pemenuhan Hak asasTi Manusia (HAM).
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Puteri Komarudin, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa lalu.
“Dengan diberikan makan siang dan susu gratis, ibu dan anak diberikan akses kepada pendidikan, hak akan tumbuh kembang dengan baik, dan juga kesehatan fisik dan mental,” kata Puteri Komarudin.
Menurut Puteri, memberikan gizi yang layak merupakan upaya pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran untuk memperkuat daya tahan tubuh dan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak dini.
Dengan gizi yang terjaga, kata dia, Indonesia akan memiliki SDM berkualitas saat terjadi masa bonus demografi.
Puteri juga menilai, dengan memberikan makanan yang bergizi juga termasuk dalam Artikel 25 Deklarasi HAM serta Artikel 11 dan 12 Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
Diyakini Puteri, pasangan Prabowo-Gibran dapat meningkatkan intensitas program pemberian makanan bergizi ketika menang dan terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. (sumber: fajar)
Dr Tifa Masya Allah org baik cerdas ilmunya keren, & mereka yg ngasih makan, susu kekurangan visi & misi yg gaa penting
KOK ya dokter ngak ada kerjaan ya, IDI kok diam aja ya? Apakah ini disengaja? Apakah IDI berpolitik ? Jika fakta ngak apa, tapi tuduhan tdk berdasar akan buat profesi dokter tercoreng. Juga manfaatnya apa utk Indonesia, gaduh2 ini?