Eramuslim.com – Pengamat Intelejen Sofjan Lubis mengatakan ada orang dalam Istana yang menjadi bagian dari MSS ( Badan Intelejen China ). Orang tersebut, disebut-sebut merupakan seorang pengusaha yang dikenal dekat dengan lingkaran penguasa besar China yang berada di Singapura
Sang pengusaha yang menjadi lingkar dalam istana ini selalu menjadi sosok yang ‘pengendali’ aturan aturan ekonomi Indonesia termasuk aturan tax amnesty yang menjadi kebijakan pemerintahan Jokowi
Sofyan menepis dugaan bahwa pengusaha yang dimaksud berinisial JR. JR memang bagian intelejen China yang mendapat tugas untuk kesuksesan skenario pemimpin dunia (dengan kasak kusuknya) seperti dengan Bill Clinton atau pada suksesi Jokowi pada 2014. Tetapi JR bukan bagian dari MSS.
Pengusaha ini juga menjadi orang di belakang kembalinya buronan BLBI Samadikun Hartono yang belum lama ini ‘dijemput’ aparat Indonesia di Shanghai.
Apakah MSS itu?
MSS badan intelejen milik China, Ministry of State Security (MSS/Departemen Keamanan Negara) yang berhubungan dengan hal ihwal tentang kegiatan dan operasi intelijen luar negeri
Republik Rakyat Cina memiliki beberapa badan intelijen yaitu Ministry of Public Security (MPS/Departemen Keamanan Publik) yang mengurusi persoalan dalam negeri, Ministry of State Security (MSS/Departemen Keamanan Negara) yang berhubungan dengan hal ihwal tentang kegiatan dan operasi intelijen luar negeri, dan The Military Intelligence Departement (MID/Departemen Intelijen Militer) yang dikenal dengan Departemen Kedua (Er Bu) dari People Liberation Army/ Tentara Pembebasan Rakyat yang fokus menangani intelijen militer taktis.
MSS bertanggung jawab kepada menteri dan Dewan Negara (state council) serta Partai Komunis Cina Komisi Hukum dan Politik (Chinese Communist Party Political Science and Law Commission).
Salah satu karateristik dari organisasi intelijen Cina, seperti MSS adalah memiliki kewenangan penuh, terpisah dengan beberapa departemen keamanan lainnya.
Operasi intelijen Cina menyebar dan dikenal aktif melakukan operasi kontra intelijen di seluruh dunia. Salah satu kegiatan MSS adalah rekruitmen penduduk Cina di luar neger, yang menjadi metode efektif dalam melakukan counter spionase terhadap negara lain.
Pertanyaannya, sadarkah Indonesia akan ancaman keberadaan pengusaha yang merangkap sebagai intelejen China ini? Atau jangan-jangan malah terlena dan dengan sadar menyerahkan kedaulatan negara ke tangan China?(ts/portalpiyungan)