“Atas nama Ketua Tim Pemenangan Sudirman-Ida, kami minta bilamana sampai batas tanggal 25 Juni 2018 KPU Jateng tida bisa melakukan penyempurnaan data DPT yang Valid . Maka kami minta pelaksanaan Pilgub di Jateng wajib di tunda,” tegas Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah itu.
Hal ini, menurut dia, juga sudah disetujui oleh Bawaslu Jateng saat Tim Pemenangan Sudurman-Ida melaporkan masalah DPT tersebut beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Wachid mengatakan, pihaknya mengambil sampel di 11 kota dari 35 kota/kabupaten se-Jawa Tengah. Hasilnya, ditemukan pemilih ganda, pemilih meninggal dunia dan potensi pemilih invalid.
“Selain itu, ditemukan juga kloning e-KTP. Ini berdasar temuan ceceran e-KTP yang jatuh di Bogor, di situ tertulis nama warga Sukoharjo. Setelah kita cek, warga tersebut masih memegang KTP asli,” beber dia.
Wachid mencontohkan di Kota Magelang, dari jumlah DPT 89.294, ada temuan pemilih ganda sebanyak 105 dan potensi invalid 6.206.
“Jika di rata-rata potensi pemilih ganda di seluruh kabupaten/kota ada 5.894 dan potensi invalid 100.227. Maka jumlah keseluruhan di Jateng potensi ganda ada 206.281 dan potensi invalid 3.507.928, total 3.714.209,” paparnya.
Dikatakan dia, kejanggalan di pemilih ganda adalah adanya kesamaan nama, tanggal lahir, alamat, KK, dan NIK. Sementara untuk pemilih yang meninggal dunia, ditemukan 100 orang di DPT Magelang. Ini kebanyakan ada di lapas. “Kan aneh ini,” kata Wachid.
Sementara untuk pemilih invalid, ada nama pemilih hanya tiga huruf. “Namanya hanya Ani, Ina, Eti, Edi, Sia, Umi, Ami. Total ada 2.448 orang, terdiri dari 14 orang di Magelang, 463 di Banjarnegara, 474 di Kebumen, dan 1497 di Cilacap,” paparnya.
Selain itu, ditemukan juga nomor KK atau NIK tidak sesuai kode dan wilayah administrasi yang jumlahnya mencapai 124.901 di Kota Magelang, Banjarnegara, Kebumen, dan Cilacap.
Dengan berbagai temuan tersebut, Tim Pemenangan Sudirman-Ida meminta kepada KPU, Bawaslu, dan masyarakat untuk mencermati potensi kecurangan terkait DPT.
“Ini terjadi secara masif. Kami tidak suudzon, tapi curiga. Mulai dari DPT hingga temuan e-KTP itu, kok bisa doubel,” paparnya.
Wachid secara tegas meminta kepada KPU untuk mendata ulang soal DPT agar tidak ada kecurangan yang terjadi.
“Jika soal data DPT aja tidak beres, lebih baik Pilgub Jateng ditunda. Kami tidak ingin pilgub dinodai kecurangan,” tegas dia.(kl/teropongsenayan)