Prihatin dengan musibah yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan seorang relawan ke negara yang dulu bernama Burma itu.
Selain melakukan pendataan kebutuhan, Andika, relawan yang dikirim, juga dibekali uang tunai sebesar setengah miliar rupiah. “Andika dibekali uang Rp500 juta untuk membeli kebutuhan yang diperlukan oleh pengungsi Rohingya dan nanti Andika akan menyampaikan apa yang diperlukan di pengungsian, apakah dokter atau yang lain,” jelas Presiden ACT Ahyudin Selasa kemarin (31/7/12).
Untuk mengirimkan bantuan kepada pengungsi Rohingya, ACT dibantu oleh mitra di Bangladesh untuk mendapatkan perbekalan yang dibutuhkan dan disalurkan langsung kepada pengungsi.
“Untuk bantuan kepada Rohingya ini, ACT bekerja sama dengan LSM, Ormas, lembaga-lembaga sosial dan jaringan sekolah-sekolah di Indonesia,” kata pria bertubuh gempal itu.
Jumlah relawan yang dikirim, kata Ahyudin, pasti akan bertambah dan akan dikirim sebanyak – banyaknya untuk membantu korban – korban di sana. “Relawan dikirim secara bergelombang, besok, Inysa Allah akan dikirim dua relawan untuk membantu pengobatan dan trauma yang dialami oleh korban Rohingya,” tambahnya.
Menyangkut kasus Rohingya ini, Ahyudin tidak setuju dengan isu yang mengatakan pembantaian berkaitan dengan sentimen agama. Menurutnya, insiden ini murni tragedi kemanusiaan.
“ACT ingin mengajak bangsa kita melihat lebih jernih kalau Rohingya adalah tragedi kemanusiaan bukan perang agama atau konflik agama,”jelasnya.
Oleh karena itu, Ahyudin berharap respons atas tragedi datang dari berbagai elemen, lintas agama, dan lintas idiologi.(fq/okezone)