Aburizal Bakrie Ketua Baru Partai Golkar

Aburizal Bakrie, pengusaha terkemuka, dan juga menko Kesra, beberapa waktu yang lalu terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar, di acara musyawarah nasional di Pekanbaru, Riau. Aburizal berhasil meraih dukungan suara  lebih dari 50 persen plus satu dari 536 suara yang diperebutkan, dalam pemilihan yang berlangsung hingga Kamis dini hari, Aburizal menyisihkan tiga calon lain, Surya Paloh, Yuddy Chrisnandi dan Tommy Suharto.

Dalam pemungutan suara, proses pemilihan sempat mengalami beberapa kali penundaaan, karena terjadi protes berkaitan dengan masalah kepengurusan ganda. Dalam pemilihan yang berlangsung alot dan diliputi kericuhan, Aburizal mendapatkan 296 suara, Surya Paloh 240 suara, sementara itu Tommy dan Yuddy tidak mendapatkan satupun suara..

Ketika berpidato menyambut kemenangannya, Ical antara lain berjanji antara lain akan menyediakan waktu sepenuhnya untuk partai yang akan dipimpinnya selama lima tahun mendatang itu. Dapat dipastikan Aburizal Bakrie akan menggantikan Mohammad Jusuf Kalla yang menjadi Ketua umum DPP Partai Golkar, sebelumnya. Aburizal adalah anggota Dewan Penasehat partai berlambang beringin tersebut.

Dengan kemenangan Ical ini, maka peluang Golkar menjadi kekuatan oposisi, seperti yang diinginkan oleh Wapres Jusuf Kalla, tidak akan terjadi. Dan, memang dalam sejarahnya Golkar didirikan oleh militer, dan menjadi penopang kekuasaan, dan tidak pernah menjadi kekuatan oposisi, dan ini menandakan memang Golkar adalah bagian dari kekuasaan. Karena Ketua Umum Golkar selalu diisi oleh tokoh-tokoh yang dekat dengan kekuasaan. Terakhir, seperti Jusuf Kalla sendiri, ketika mengambil alih Golkar posisinya sebagai Wapres. Kini Golkar dipimpin Ical, yang masih menjabat sebagai menko Kesra, dan tentu Ical akan mendukung pemerintah SBY, lima tahun ke depan. Hal itu seperti dikemukakannya dalam berbagai kesempatan. Bahkan, Ical menyatakan, "Pilihan menjadikan Golkar sebagai partai oposisi adalah cupet (sempit)", ujarnya.

Dengan kemenangan Ical ini, langkah strategis yang diinginkan Presiden SBY untuk membangun pemerintahannya lima tahun ke depan, dan dengan dukungan Golkar semakin jelas. Maka, Golkar, PDIP, dan Demokrat akan menjadi inti pilar kekuasaan Presiden SBY.(m/berbagai sumber)