Abu Bakar Baasyir Minta Pemred Playboy Dihukum Berat

Kekecewaan para aktivis Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam terhadap tuntutan Jaksa Penuntut Umum dalam kasus kesusilaan yang menghadirkan terdakwa Pimpinan Redaksi Majalah Playboy Erwin Arnada, akhirnya terobati dengan kehadiran Amir Majelis Mujahidin Ustad Abu Bakar Baasyirmuncul diakhir persidangan.

Dalam kesempatan itu Baasyir ikut memberikan semangat kepada para aktivis Islam dengan berorasi di Halaman Gedung Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan.

Ustad Baasyir menegaskan, keselamatan umat manusia dunia dan akhirat sangat tergantung pada penegakan syariat dan hilangnya segala bentuk kemaksiatan.

"Kita menentang segala bentuk kemaksiatan yang ada dinegara ini, apapun bentuk pengorbanan akan kita lakukan untuk menentang maksiat, mari kita memberantas kemungkaran, " tegasnya yang disambut dengan takbir saat berorasi, di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Selasa (13/3).

Ia menyatakan, sudah banyak kemungkaran dan kerusakan yang ditimbulkan akibat peredaran majalah Playboy, karenanya sebagaimana Rasulullah pernah berpesan, jika melihat kemaksiatan dimuka bumi ubahlah dengan tanganmu.

Baasyir meminta majelis hakim dapat menjatuhkan hukuman yang berat yaitu hukuman mati terhadap Erwin Arnada, karena telah merusak moral bangsa.

Dalam kesempatan itu, Ustad Abu Bakar Baasyir kembali menegaskan perjuangannya dalam penegakan syariat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Jangan pemerintah mempersulit berlakunya syariah, wallahhi, kalau memprsulit, azab Allah akan turun di negeri ini, " tandasnya.

Aksi yang dgelar sesudah sidang itu sempat memacetkan lalu lintas di Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun kemacetan itu segera mencair setelah Ustad Abu Bakar Baasyir berserta rombongan yang menaiki mobil Kijang berwarna Krem Metalik bernomor B 8625 ZU yang terparkir dilapangan sebelah Gedung Pengadilan itu pergi meninggalkan lokasi, kemudian diikuti para peserta aksi yang menggunakan mobil pick-up. (novel)