ABK Asal Indonesia Jadi Budak, DPR: Pemerintah Tak Bernyali Hadapi China

Eramuslim – Kasus perbudakan di atas kapal berbendera Cina telah menjadi insiden berulang dalam beberapa bulan terakhir. Terakhir dua warga negara Indonesia, AJ (30) dan R (22), nekat melompat dari kapal Fu Lu Qing Yuan Yu. Mereka tidak tahan dengan perlakuan tak manusiawi sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal berbendera Tiongkok tersebut.

Anggota Komisi I DPR, Sukamta mengatakan pemerintah Indonesia harus memberi pernyataan keras ke pemerintah Tiongkok setelah terjadinya banyak kasus perbudakan di atas kapal ikan berbendera negara tersebut.

“Lagi-lagi rakyat Indonesia menjadi budak di kapal berbendera Tiongkok. Kejadian ini menunjukan bahwa tidak ada tindaklanjut serius setelah beberapa waktu lalu Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia diperlakukan seperti budak, lalu mati dan dibuang ke laut,” tegas legislator asal dapil Yogyakarta itu.

Pemerintah lewat Kementerian Luar Negeri telah mengirimkan surat dan melayangkan protes kepada pemerintah Tiongkok. Namun menurut Sukamta pernyataan pemerintah cenderung tidak digubris oleh pemerintah setempat. Oleh karenanya ia meminta agar pemerintah lebih serius lagi mengambil langkah diplomasi untuk menyelamatkan warga Indonesia yang disandera perbudakan di atas kapal.