Abdul Somad, Habib Rizieq, dan Zainuddin MZ

Ia menyebut, bila dikelompokkan dengan ulama NU lainnya, mungkin Abdul Somad sejalur dengan KH Hasyim Muzadi yang ketegasannya sama. Suara keduanya mewakili umat Islam bukan hanya mewakili NU, tapi di luar NU tetap diterima.

“Hasyim di jajaran ulama senior, Abdul Somad yunior. Di kalangan para habib NU, Abdul Somad juga diterima karena kedalaman ilmunya,” ucapnya.

Bahkan, menurutnya, Abdul Somad diundang ke halaqah habaib NU diberi kesempatan bicara yang menunjukkan ke NU-an Somad dan sebelumnya dengan takzim mencium tangan Habib Umar bin Hafidz dan Habib Luthfi Yahya yang kharismatik.

“Mungkin Abdul Somad lebih mewakili NU garis lurus bersama Gus Nur tapi beda popularitas, wawasan dan kematangan emosi,” jelasnya.

Dosen UIN Sunan Gunung Djati ini mengatakan, kematangan emosi Somad bahkan jauh dibandingkan dengan Ketua PBNU sendiri, Aqil Siradj. Tak heran, sebagian kalangan NU ada yang mengharapkan Abdul Somad memimpin NU menggantikan Aqil Siradj.

“Prediksi saya, bila itu terwujud, citra NU di masyarakat Muslim non NU akan jauh membaik yang selama ini seolah selalu menempatkan diri harus selalu berseberangan dengan gairah keislaman baru yang sedang berkembang,” ucapnya.

“Di luar NU, Abdul Somad juga pernah sowan ke Amien Rais di Yogyakarta yang merepresentasikan pemimpin senior Muhammadiyah, profesor dan cendekiawan Muslim senior yang tetap konsisten di sayap kritis atas penyelenggaraan pemerintahan,” ungkapnya.