Eramuslim.com – Kehebohan viral dengan tersebarnya cuplikan pidato cagub petahana DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama atau yang kerap disapa Ahok terus menuai kecaman. Bahkan, Pimpinan Ponpes Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar pun angkat bicara. Aa Gym menyebut, perbuatan Ahok sudah melampaui batas.
“Saudara Ahok memberikan statement pernyataan terhadap Alquran dengan perkataan yang tidak pada tempatnya, dengan cara yang tidak pada tempatnya. Ini adalah perbuatan melampaui batas, ini adalah perbuatan tercela, ini adalah perbuatan yang akan menimbulkan konsekuensi dari perkataannya,” tegas Aa Gym, seperti dilansir Simak.id, Jumat (7/10).
Aa Gym pun mengaku telah mendengar dan menyimaknya beberapa kali tayangan video itu yang akhirnya menyebabkan banyak umat Islam yang terluka. Dia menegaskan, bahwa saudara Ahok sebagai etnis Tionghoa itu bukanlah pilihannya, ini adalah takdir yang menciptakannya. “Sehingga, bukan wilayah kita untuk mengomentari etnis,” katanya.
Kedua, bahwa saudara Ahok beragama non-Islam itu adalah pilihannnya. Dan, setiap orang, berhak memilih apa yang akan dipertanggungjawabkannya di dunia dan akhirat. “Bagi kita umat Islam, tidak ada masalah lakum diinukum wali yadin,” kata Aa Gym.
Namun, ucap Aa Gym, ketika Ahok memberikan statement terhadap Alquran, itu bukan pada tempatnya. Oleh karena itu, sangat bisa dimaklumi jikalau umat Islam merasa tersinggung, terluka oleh perkataan yang melampaui batas ini. Apalagi seorang yang diberikan cobaan jadi pimpinan di jakarta.
“Kepada Umat Islam seluruhnya bahwa takdir adanya kejadian ini adalah ladang untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita. Ini alat ukur apa hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita merasa biasa-biasa saja Alquran diremehkan, maka itu menunjukkan kadar keimanan kita yang masih rendah,” kata Aa Gym.
Aa Gym mencontohkan, andai kata kita tersengat merasa terluka, maka ini kita syukuri bahwa kita masih peduli dan menghormati kalam Allah. Namun pada saat yang sama, kita pun harus menyikapi orang yang melampaui batas ini dengan sikap yang ada dalam koridor akhlakul karimah. Islam tidak mengenal kezaliman terhadap siapa pun.
“Karena itu, kita sikapi perbuatan Ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas. Bahkan menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat akhlakul karimah. Sebaiknya kita ingatkan saudara Ahok bahwa perbuatan ini perbuatan yang sangat salah, dianjurkan unutk memohon maaf secara terbuka kepada ummat Islam, diakui dengan jujur dan tidak boleh mengulanginya lagi,” katanya.
Dan andaipun sudah meminta maaf terbuka, umat Islam adalah pemaaf. Namun, jikalau tidak merasa bersalah dan tetap melakukan perbuatan seperti ini, Aa Gym pun menyarankan untuk menyelesaikan dalam koridor hukum. “Kita tuntut keadilan lewat koridor yang benar-benar diharapkan bisa menuntaskan ini dengan sikap yang adil”.
Aa Gym mengatakan, banyak hikmah kejadian ini. Nyata, kata dia, bahwa pemimpin yang berbeda akidah tidak akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, apa yang kita hormati. Sulit bagi pemimpin yang berbeda akidah akan memuliakan Allah karena tidak mengimaninya.
“Tidak akan bisa menghormati Alquran karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati dan memuliakan Rasulullah SAW sebagaimana mestinya karena tidak mengimaninya. Nyatalah bahwa Alquran, 7 ayat memerintahkan kita untuk tidak memilih yang berbeda akidah, karena memang tidak akan pernah bisa memuliakan Allah, memuliakan kalam Allah, memuliakan rasulullah sebagaimana mestinya,” tegasnya. Aa Gym berharap, dengan adanya kejadian ini, benar-benar membuat semua memahami apa yang semestinya dilakukan.(ts/rol)