Sembilan Jenis makanan dari 48 makanan yang diteliti oleh Lembaga Konsumen Jakarta (LKJ), yang umumnya dikonsumsi oleh anak-anak menggunakan pemanis buatan yang dapat menimbulkan kanker dan keterbelakangan mental. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Program LKJ As’ad Nugroho dalam jumpa pers, di Hotel Maharani, Jakarta, Rabu (9/8).
“Berdasarkan hasil uji laboratorium, di sembilan jenis makanan tersebut terdapat kandungan aspartam, sakarin dan siklamat, yang sudah dilarang penggunaannya di negara-negara Eropa,” katanya.
Menurutnya, sesuai dengan keputusan Badan POM tahun 2004 pasal 22, bahwa pemanis buatan digunakan untuk makanan rendah kalori dan makanan tanpa penambahan gula, selain itu juga pemanis buatan ini, sebenarnya hanya diperuntukan bagi penderita diabetes mellitus.
Lebih lanjut As’ad menyatakan, penggunaan pemanis buatan makanan oleh pelaku usaha dilakukan untuk mengefisiensikan biaya produksi.
Lembaga Konsumen Jakarta meminta pemerintah untuk mengawasi dan menertibkan pelabelan produk makanan pengguna pemanis buatan, membatasi penggunaanya khusus untuk produk pangan bagi anak-anak. Selain itu juga menuntut Badan POM untuk segera menarik produk makanan dan melakukan penegakan hukum, serta menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan.
Beberapa produk yang mengandung bahan pemanis buatan itu antara lain Okky Jelly drink, Okky Bolo Drink, Happydent White, Yulie Jelly, Donna Jelly, Lotte Juicy Fresh, Yuppy Gummy Candies, Alloy Jelly, dan Inaco Jelly.
Penggunaan Gelatin Babi
Selain pemanis buatan yang berbahaya, penggunaan gelatin yang berasal dari tulang babi pada jenis jelly,yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak harus menjadi perhatian konsumen.
Peneliti LKJ Nurhasan menyatakan, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menemukan bahan gelatin yang bersal dari tulang babi ataupun campuran antara tulang babi dan sapi yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatannya, dengan alasan lebih murah.
“Produsen bertanggung jawab menyebutkan bahan dasar pembuatan makanan itu, kita minta kejujuran mereka,” tandasnya.
Menurutnya, untuk membuktikan bahan dasar pembuatan jelly atau penggunaan gelatin sapi dan babi sangat sulit membuktikannya, sebab senyawa atom proteinnya hampir sama. (novel)