“Oleh karena itu, para pemilih dan demokrasi menjadi pecundang sejati manakala kecurangan dibiarkan tanpa diselesaikan, padahal orang-orang pada bulan Mei 1998 berjuang dengan gagah berani agar demokrasi berakar di Indonesia,” ujar Prabowo.
2. Menurut Prabowo, dugaan kecurangan yang dilontarkan adalah yang serius dan tidak bisa dianggap enteng, hanya berdasar kecurigaan pihak yang kalah saja.
“Itu harus berdasarkan pada fakta-fakta, dan jika fakta itu sah, maka tanggung jawab media dan orang-orang di luar kekuasaan untuk menggunakan sebagaimana mestinya. Jika tidak, itu akan menjadi ketidakadilan total bagi demokrasi kita,” sebut Prabowo.
3. Eks Danjen Kopassus itu menyebutkan, dialog yang digelar merupakan sarana untuk menyajikan fakta. Bahkan, Prabowo menyebut akan menyampaikan bukti-bukti kecurangan tersebut kepada seluruh media yang hadir.
“Kami di sini untuk mengungkapkan kepada Anda bagaimana kami berhasil mengumpulkan bukti yang terdokumentasi, yang menunjukkan tanpa keraguan bahwa kecurangan dengan niat jahat memang terjadi dalam pemilu 2019,” tekannya.
4. Bukti pertama, kata Prabowo, terungkap dengan instrumen sederhana berupa ponsel pintar. Ia menyebut, seluruh elemen yang ingin menegakkan demokrasi telah mendokumentasikan hasil perhitungan suara di seluruh TPS yang ada.