Eramuslim.com – Baru-baru ini, Presiden Jokowi menghadiri acara Ramadhan yang diselenggarakan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) yang tidak hanya dihadiri oleh Presiden tetapi juga oleh lima pimpinan partai utama.
Isu koalisi akbar bermula dari pernyataan Prabowo Subianto, Dirjen Partai Gerindra, yang menyebut 5 Ketum Partai yang hadir dalam acara PAN memiliki satu frekuensi dan menyatakan diri sebagai tim Jokowi.
Lima partai besar itu adalah Gerindra yang diketuai Prabowo Subianto, PAN diketuai Zulkifli Hasan, PKB diketuai Cak Imin, Golkar diketuai Airlangga Hartanto, dan PPP diketuai Muhammad Mardiono.
Dalam pertemuan tersebut mereka bertemu dengan Jokowi, bahkan terlihat di sebuah ruangan terjadi percakapan antara pimpinan 5 partai besar dengan Jokowi.
Seusai pertemuan itu, di depan kamera Prabowo Subianto menyampaikan bahwa 5 Ketum Partai sudah satu frekuensi dan merupakan koalisi atau tim Jokowi.
“Jadi kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan, dan kalau dilihat pimpinan partai, kita sudah masuk ya dengan pak Cak Imin, kita masuk Timnya pak Jokowi,” ujar Prabowo pada Minggu, 2 April 2023 di Jakarta, dilansir dari akun Tiktok @bantengprabowo pada Senin, (3/4/2023).
“Untuk ini kita butuh kerja sama yang solid, suatu frekuensi yang sama, dan alhamdulillah, hari ini terima kasih Ketua Umum PAN yang berinisiatif ya,” ujarnya melanjutkan.
“Saya kira rakyat bisa lihat ya, betapa kita kompak, kita harmonis, tadi presiden beberapa kali bilang harmonis,” ujarnya melanjutkan.
Ada beberapa partai besar yang tidak ikut hadir dalam acara tersebut, diantaranya ialah PKS, Nasdem, hingga PDI Perjuangan sebagai partai dari Presiden Jokowi sendiri.
Dikutip dari sumbar.antara.news, PDI Perjuangan akan mengusung calon presiden dari internal partainya sendiri, partai penguasa itu belum memutuskan untuk berkoalisi dengan partai manapun.
Sampai berita ini diunggah, tidak ditemukan pernyataan dari pihak mana pun mengapa PDI Perjuangan sebagai partai Jokowi sendiri tidak ikut hadir dalam pertemuan 5 Ketum Partai besar itu yang menyebut diri mereka tim Jokowi.
(suara)
menjaga keharmonisan utk kursi kekuasaan yg jamin safety anak dan menantu di ujung sana
Harmonis untuk nyusahin rakyat