Eramuslim – Publik menagih janji Presiden Joko Widodo saat kampanye yang akan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia melalui program swasembada pangan.
Faktanya setelah lebih tiga tahun berkuasa, swasembada pangan yang dijanjikan tak kunjung terealisasi, justru impor makin merajalela.
Menyetop impor beras merupakan salah satu janji pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla saat kampanye Pilpres 2014. Targetnya, Indonesia sudah tidak lagi mendatangkan beras dari luar negeri pada tahun ketiga pemerintahan Jokowi – JK.
“Kalau ke depan Jokowi-JK yang jadi, kita harus berani setop impor pangan, setop impor beras, setop impor daging, bawang, kedelai, sayur buah, ikan, karena semua itu kita punya,” kata Jokowi saat kampanye Pilpres di Cianjur, Jawa Barat, Rabu, 2 Juli 2014.
Tahun kedua berkuasa (2015), janji swasembada pangan kembali digaungkan.
“Saya sampaikan berkali-kali bahwa dalam 3 tahun saya targetkan kepada Menteri Pertanian untuk bisa swasembada, tiga tahun tidak boleh lebih. Mungkin dimulai dengan beras, kemudian nanti jagung, kemudian gula, kemudian tahun berikut kedelai, terus daging, semuanya…Saya meyakini dalam tiga tahun kita akan kelimpahan yang namanya beras. Tidak ada impor lagi untuk beras setelah 3 tahun,” kata Jokowi saat Pembukaan Munas HIPMI XV Tahun 2015, di Bandung, 12 Januari 2015 seperti dikutip dari laman Setneg.