Ketum Muhammadiyah: Inilah 3 Ujian Membangun Ukhuwah Umat Islam Indonesia

“Bisakah sesama umat Islam menentukan satu titik pandang yang sama tanpa masuk dalam urusan kepentingan. Ini ujian ukhuwah. Sikap ketulusan yang otentik dibutuhkan. Perlu kemurnian dan kebersihan hati. Dengan ikhlas, kita tidak pernah merasa kehilangan apapun sehingga ukhuwah akan terwujud. Apa pentingnya kekuasaan jika diperoleh di atas retaknya hati umat. Berkah hilang. Harus ada yang berani kita korbankan untuk kepentingan orang lain,” ungkapnya.

“Kritik harus lugas, elegan, argumentatif bukan karena suka-tidak suka dan jangan membeo terus, kita harus meluruskan juga jika ada arah (kebijakan) yang tidak pas karena umat Islam memberi saham terbesar untuk negeri ini. Bagaimana mewujudkan sila ke-3, para elit politik kita ajak mewujudkan persatuan dengan tindakan, bukan dengan retorika dan simbol. Di saat seperti ini persatuan diuji,” imbuhnya.

Terakhir, dalam masa pandemi Haedar berpesan agar umat Islam mewujudkan Islam Rahmatan lil ‘Alamin dengan cara memberi solusi, minimal patuh pada protokol kesehatan, bukan malah menjadi beban dengan melanggarnya. (okz)