Jakarta, (26/04/2009). Minggu pagi yang cerah, Dufan diramaikan oleh keriangan anak-anak korban tragedi Situ Gintung. Bersama puluhan relawan ACT Foundation, 205 anak-anak dari 69 keluarga menikmati wahana Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol.
Wisata yang diinisiasi oleh ACT Foundation bersama mitra Unilever, Republika, Delta FM, Garudafood, 1001 Buku, Yayasan Baitul Hikmah dan didukung penuh para relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ini adalah salah satu bagian program recovery korban Tragedi Situ Gintung dalam paket trauma healing.
Menurut Imam Akbari, Direktur Partnership dan Komunikasi ACT Foundation, kegiatan wisata ke Dufan bertujuan mengembalikan keceriaan anak-anak maupun keluarga korban Tragedi Situ Gintung sekaligus mengurangi efek traumatis akibat bencana yang mereka alami. “Dengan didampingi para relawan berpengalaman sambil menikmati pemandangan eksotis Dufan, diharapkan anak-anak melupakan sejenak derita yang mereka alami,” ujar Imam.
Pada kesempatan itu pun hadir pula Ahyudin, Direktur Eksekutif ACT Foundation bersama Bagus Teguh Prayoga, Manager Customer Service Dufan yang menyambut dengan hangat kedatangan peserta wisata.
Hingga (24/4/200) atas dukungan sahabat, ACT telah melaksanakan program recovery bagi Korban Tragedi Situ Gintung setelah selama 10 hari sejak hari pertama berturut-turut melakukan program emergency berupa aksi rescue, medis dan relief. Tidak kurang dari 50 kepala keluarga (KK) telah ditangani ACT sejak tahap emergency hingga kini sudah menempati Hunian Nyaman yang disediakan ACT berupa rumah kontrakan lengkap dengan peralatan dan perlengkapannya.
Dalam usaha menuju proses kemandirian korban bencana, secara intensif ACT mendampingi korban, melakukan hearing, dialog, menetapkan jenis usaha yang tepat bagi mereka dan memberikan modal usahanya. Ibu Ade, korban Tragedi Situ Gintung yang rumah dan modal usahanya habis diterjang tsunami, kini bisa berjualan buah di kawasan Situ Gintung dan melayani pembeli. Sementara Ibu Tri, kini sudah dapat berjualan nasi uduk di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan dapat membiayai tujuh anaknya.
Selain itu, ACT secara intensif mendampingi para korban melalui Posko Layanan Pengungsi dengan fasilitas relawan medis dan yang setiap saat dapat membantu pengungsi.
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
Dewi Hutabarat,
Head of Communications & Overseas
0819 0818 7708
Tentang Aksi Cepat Tanggap (ACT)
ACT-Aksi Cepat Tanggap adalah lembaga kemanusiaan yang mendedikasikan aktivitasnya pada penanganan persoalan kemanusiaan secara umum dan secara khusus pada penanganan bencana, didanai oleh donasi publik dan CSR perusahaan, bersifat independen, non diskriminatif, dan transparan. ACT diaudit akuntan publik sebagai bentuk transparansi kepada stakeholders. Peran dan eksistensi ACT sangat berarti sebagai bagian dari subjek solusi atas berbagai persoalan sosial-kemanusiaan yang terus melanda bangsa kita. Tidak hanya di dalam negeri, ACT juga sebagai duta bangsa ikut berperan aktif di berbagai negara yang dilanda persoalan kemanusiaan diantaranya adalah penanganan pengungsi di Irak, Palestina, dan Afganistan.
Bekerja sejak tahun 1994, dengan visi “Menjadi pelopor dalam menumbuhkan jiwa-jiwa peduli berbasis kerelawanan menuju kemandirian masyarakat” dalam menjalankan setiap programnya ACT senantiasa mengusung nilai-nilai Kepedulian, Kerelawanan dan Kemandirian Masyarakat. Saat ini, selain bencana alam ACT juga tengah fokus menangani gizi buruk rawan pangan di Indonesia.
Program ACT diantaranya: Emergency Response on Disaster (ERD), Disaster Recovery Programme (DRP), Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Disaster Management Institute of Indonesia (DMII), Qurbanku for Humanity and Solidarity, dan Sympathy of Solidarity (SOS). Dalam melakukan aksi kemanusiaan ACT telah bermitra dengan stakeholder : korporat, institusi, media, pemerintah dan luar negeri.
ACT-Care for Humanity
Perkantoran Ciputat Indah Permai
Jl. Ir.H.Juanda No. 50 Blok B 8 Ciputat 15419
Hotline: (021) 7414482
(an/act)