Dua ratus siswa SMA yang tidak lulus ujian nasional mengelar aksi unjuk rasa didepan gedung DPR RI, sebelumnya mereka telah memulai aksinya dengan long march dari Kantor LBH Jakarta, di Jl. Diponegoro, menuju Kantor Wakil Presiden RI, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Para siswa SMA ini menolak ujian nasional sebagi satu-satunya penentu kelulusan dan mereka juga menuntut pembatalan pemberian ijazah paket C bag siswa yang tidak lulus ujian nasional.
Anggota Forum Guru Independen Indonesia (FGII) Retno Listiyati menegaskan, ujian nasional sebagi satu-satunya penentu kelulusan siswa telah melanggar hak-hak pedagogis seorang pendidik, sebab pada dasarnya yang mengerti perkembangan siswa hanya guru yang berinteraksi secara langsung.
"Sangat tidak adil hak pedagogis seorang guru diambil alih oleh negara, negara tidak usah susah-susah memikirkan kelulusan, pikirkan yang lain saja," katanya di depan Gedung DPRRI, Jakarta, Rabu (28/6).
Ia menambahkan, meskipun pemerintah menjamin bahwa siswa pemegang ijazah paket C dapat diterima oleh Perguruan Tingi Negeri, itu hanya keputusan sesaat, sebab dikemudian hari siswa ini akan mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan dunia kerja.
"Kalau pakai Ijazah pakaet C bisa saja diterima, tetapi ketika masuk kerja ijazah ini bisa dianggap tidak sah, " tegasnya.
Sementara itu, di antara peserta aksi tampak artis ibukota Sophia Latjuba, yang turut memberikan dukungan suara kepada siswa yang tidak lulus ujian nasional.
"Yang penting mereka diberikan support moral, karena mereka tidak ingin mengulang kelas tiga lagi," ujar Sophi.
Aksi unjuk rasa didepan Gedung DPR RI berlangsung tertib, sekitar sepuluh perwakilan peserta aksi berkesempatan untuk menyampaikan tuntutannya secara langsung di Komisi X DPR RI.(novel)