Eramuslim.com – Kelompok militer Hizbullah melancarkan serangan besar-besaran ke Israel pada Kamis (4/7) sebagai upaya balas dendam atas terbunuhnya komandan senior mereka akibat serangan udara di Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah tidak terima Komandan Muhammad Nimah Nasser dibunuh Zionis. Kelompok itu mengatakan pihaknya telah menembakkan 200 roket sebagai balasan.
“Ini merupakan serangan besar kedua dalam dua hari yang diluncurkan sebagai pembalasan atas pembunuhan Muhammad Nimah Nasser di Lebanon Selatan sehari sebelumnya,” ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Al Jazeera.
Sementara itu, militer Zionis pada Rabu (3/7) mengatakan pasukannya menyerang pos peluncuran di Lebanon Selatan setelah banyak proyektil dan target udara mencurigakan melintasi Lebanon ke wilayah Israel.
Namun sebagian besar berhasil dicegat. Dikatakan bahwa kebakaran terjadi di sejumlah wilayah di Israel utara setelah serangan tersebut.
Media Israel melaporkan sebuah kendaraan yang membawa pasukan Israel di dalamnya terkena proyektil. Dilaporkan ada dua serangan langsung terhadap dua bangunan, satu di Acre dan satu lagi di utara kota.
Layanan ambulans magen david adom mengatakan dua wanita dibawa ke rumah sakit di Israel utara dengan luka ringan.
Tujuh belas peringatan dibunyikan selama 90 menit di berbagai bagian wilayah utara, dari Nahariya di barat hingga Golan di timur sepanjang serangan Hizbullah hari Kamis (4/7).
Hizbullah melancarkan serangan intens ke wilayah pendudukan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Hamas dan rakyat Palestina yang berperang di Jalur Gaza.
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan tanpa batas terhadap Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38.000 orang.
Kini, ketika ketegangan dengan Hizbullah meningkat, para pejabat zionis mengatakan mereka mungkin akan berperang di Lebanon jika upaya solusi diplomatik gagal.
Perkiraan menunjukkan bentrokan perbatasan sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 496 orang di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang tetapi juga 95 warga sipil.
Sementara itu, pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas.
(rmol)