Sekitar 20 tokoh Islam dunia dan juga ahli astronomi internasional akan berkumpul di Jakarta untuk mengikuti SimposiumInternasional selama tiga hari untuk membahas penyamaan hari besar Islam.
"Muhammadiyah ingin sekali kita bisa duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya, simposium ini untuk menyamakan pandangan, khususnya pendekatan, di dalam menentukan kalender Islam, khususnya 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijah yang selama ini masih ada perbedaan pendapat dan pendekatan, "jelas Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, di Gedung PP MUhammadiyah, Jakarta, Senin(20/8).
Menurutnya, acara yang diselenggarakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini akan dilaksanakan mulai tanggal 4-6 September, dan rencananya juga akan dihadiri oleh ulama besar Prof. DR. Yusuf Qaradhawi, ulama dari Yordan, Mesir, dan juga ahli hisab dan rukyat dari Eropa dan AS, serta wakil dari ormas Islam Indonesia.
"Jumlahnya tidak banyak, hanya 100 orang, kita menginginkan ada diskusi yang mendalam, selama tiga hari, insyaallah akan dibuka Wapres Jusuf Kalla pada tanggal 4 September, "jelasnya.
Lebih lanjut Din mengatakan, apabila simposium ini belum menghasilkan persamaan pendapat akan diadakan pertemuan lanjutan, tetapi yang terpenting dalam hal ini umat Islam harus senantiasa mengedepankan toleransi di antara perbedaan tersebut.
Mengenai pelaksanaan Idul Fitri 1428 Hijriah, Din mengatakan, kemungkinan untuk tahun ini akan kembali terdapat perbedaan waktu.(novel)